Padang Pariaman, 22 Juli 2022 – Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Barat turut serta terlibat aktif dalam upaya menurunkan angka stunting di Provinsi Sumatera Barat lewat program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Dalam pidatonya, Kakanwil DJPb Provinsi Sumatera Barat menyampaikan bahwa keterlibatan para pemangku kepentingan juga sangat dibutuhkan untuk membantun BKKBN meningkatkan gizi anak yang memiliki masalah dalam tumbuh kembang. "Program Bapak Asuh Anak Stunting merupakan salah satu program BKKBN guna meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah dalam tumbuh kembang. Dengan program Bapak Asuh, diberikan dana sekitar Rp500 ribu per bulan per anak," kata Kakanwil DJPb Provinsi Sumatera Barat dalam kunjungannya ke Nagari Kapalo Koto, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman.
Kegiatan sosial tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Padang Pariaman Rahmang, Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan DJPb Fahma Sari Fatma, Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Fatmawati, Kepala TP-PKK Padang Pariaman Yusrita Suhatri Bur, Kepala KPPN Padang Tisari Yona Geumila dan unsur Forkompinca Kecamatan Nan Sabaris.
Sejalan dengan apa yang disampaikan sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Fatmawati menjelaskan bahwa Program Bapak Asuh adalah salah satu kegiatan untuk mengajak pemangku kepentingan terlibat secara aktif bersinergi dalam upaya penurunan angka stunting sesuai dengan amanat Perpres 72 Tahun 2021 yang dilakukan secara lintas sektoral.
Wakil Bupati Pariaman Rahmang, menyambut baik keterlibatan DJPb dalam hal ini Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Barat dalam upaya penurunan kasus stunting melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Beliau juga menambahkan bahwa percepatan penurunan stunting membutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak.
Atas kegiatan ini, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Barat dan KPPN Padang mendapat piagam penghargaan dan apresiasi dari Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat sebagai Bapak Asuh Anak Stunting di Sumatera Barat
”Konvergensi program penurunan angka stunting antara alokasi APBN dan dukungan partisipasi seluruh elemen masyarakat diharapkan akan dapat efektif membantu menurunkan angka stunting di Sumatera Barat yg masih di angka 23,3 persen menuju di bawah 14 persen sesuai target Pemerintah”. Demikian papar Heru.