Padang, 8 Januari 2025 – Kanwil DJPb Sumatera Barat turut hadir dalam International Workshop bertajuk “Sharing Experiences and Knowledge for Preparing Local Initiatives to Improve Circularity and Municipal Solid Waste Management” yang diselenggarakan di Hotel Grand Zuri, Rabu (8/1). Kegiatan yang diinisiasi oleh Universitas Andalas melalui Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) ini menghadirkan keynote speaker Dr. Novrizal Tahar dari Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan Mr. Sandhi Eko Bramono Poedjastanto, ST, M. Eng dari Direktorat Sanitasi Kementerian Pekerjaan Umum.
Dalam workshop ini, isu pengelolaan sampah di kawasan IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) juga menjadi sorotan sebagai upaya kolaboratif lintas negara untuk menciptakan solusi keberlanjutan.
Kota Padang sendiri menjadi salah satu contoh daerah yang berhasil mengurangi produksi sampah harian, yang mencapai sekitar 600 ton per hari. Upaya ini dicapai melalui pengomposan, penguatan kelembagaan, serta kolaborasi dengan para pemangku kepentingan melalui pembentukan Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) di tingkat kelurahan.
Sejalan dengan program pengelolaan sampah tersebut, Kepala Bagian Umum Kanwil DJPb Sumatera Barat, Budi Lesmana menjelaskan inovasi yang tengah dilakukan oleh Kanwil DJPb Sumatera Barat melalui program Kemenkeu Peduli Sampah.
“Kami membangun budaya pilah dan olah sampah di lingkungan Kanwil DJPb Sumbar dengan mengelompokkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik kemudian diolah menjadi pupuk menggunakan alat pencacah sampah yang sudah ada di kantor kami. Sedangkan sampah anorganik dikumpulkan dan dikelola secara terpisah,” jelasnya.
Kanwil DJPb Sumatera Barat, Syukriah HG, berharap inisiatif ini tidak hanya menjadi solusi internal, tetapi juga memberikan dampak positif yang lebih luas dalam mendukung pengelolaan sampah perkotaan di Sumatera Barat. Kolaborasi lintas sektor, seperti yang diusung dalam workshop ini, menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Workshop ini menegaskan pentingnya komitmen bersama dari berbagai pihak, termasuk akademisi, pemerintah, dan masyarakat, untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks di masa mendatang. [Kontributor - Bayu Agatyan (Bidang PAPK)]
