Liputan rapat pimpinan terbatas Ditjen Perbendaharaan
Jakarta, perbendaharaan.go.id &ndash &ldquoSemakin hari tugas dan tanggung jawab kita semakin besar dan kompleks. Untuk itu, iklim dan suasana kerja yang dibangun harus semakin sehat dan harmonis. Seluruh jajaran pimpinan saya harap dapat menciptakan atmosfir yang lebih humanis, akrab dan egaliter,&rdquo kata Agus Suprijanto, Direktur Jenderal Perbendaharaan saat membuka acara rapat pimpinan terbatas di Jakarta tadi pagi (25/4).
Pesan tersebut disampaikan oleh Agus Suprijanto di hadapan para Kepala Kanwil DJPBN se Indonesia dan para direktur serta para pejabat eselon tiga di lingkungan Kantor Pusat DJPBN pada acara rapat pimpinan terbatas (rapimtas) di Jakarta. Acara rapimtas sendiri bertujuan khusus untuk mengevaluasi kinerja triwulan I tahun 2011 dan membahas rencana lanjutan pada triwulan II.

&ldquoRapimtas Ditjen Perbendaharaan memiliki tujuan khusus untuk melakukan evaluasi kinerja triwulan satu dan membahas rencana lanjutan triwulan dua,&rdquo kata Tata Suntara, Plt. Sekretaris Ditjen Perbendaharaan.

&ldquoRapimtas akan dibagi menjadi beberapa sesi, sesi perkembangan penyusunan LKPP dan permasalahannya, progress report dan langkah persiapan implementasi SPAN dan diskusi panel pelaksanaan anggaran,&rdquo sambungnya.

Pada triwulan pertama tahun 2011 telah terjadi peningkatan yang signifikan terhadap penyerapan anggaran dibandingkan dengan penyerapan anggaran pada periode yang sama tahun 2010. Sekedar diketahui bahwa pada triwulan satu tahun 2010 penyerapan anggaran hanya mencapai 4,35%. Sedangkan triwulan satu tahun 2011 telah terserap 10,80%. Namun demikian diakui oleh Dirjen perbendaharaan bahwa penyerapan pada triwulan pertama tahun ini masih sangat rendah.

&ldquoSaat ini kita telah memasuki triwulan kedua. Realisasi anggaran kita masih relative rendah,&rdquo kata Agus Suprijanto.

&ldquoPercepatan realisasi penyerapan anggaran perlu semakin distimulasi secara ketat dengan memonitor dan mengevaluasi penyerapan dan memacu terselenggaranya kegiatan yang telah direncanakan,&rdquo tambah suksesor Herry Purnomo di Ditjen Perbendaharaan ini.

Menurut Agus Suprijanto monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran merupakan salah satu kunci dalam peningkatan penyerapan anggaran. Oleh karenanya seluruh kantor vertical diharapkan dapat menyajikan data dan informasi yang akurat dan up to date.

Mengenai Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) orang nomor satu di Ditjen Perbendaharaan itu mengatakan bahwa pada fungsi pelaporan keuangan, Ditjen Perbendaharaan telah berhasil menyampaikan LKPP unaudited ke BPK pada tanggal 30 maret 2011. Sebuah prestasi yang tidak bisa dipisahkan dari upaya tak kenal henti dan dedikasi tinggi dari seluruh komponen.

&ldquoSaya sampaikan apresiasi yang tinggi atas prestasi itu,&rdquo kata Agus Suprijanto mengomentari prestasi tersebut. &ldquoSemoga hasil audit BPK dapat sesuai dengan target dan harapan kita semua,&rdquo lanjutnya.

Dirjen Perbendaharaan juga menyinggung tentang kesiapan pencapaian target implementasi SPAN. Menurutnya tahun 2011 merupakan tahun yang strategis bagi program SPAN.

&ldquoTerutama dalam rencana piloting SPAN,&rdquo kata Agus Suprijanto lagi.

Pada acara rapimtas tersebut beliau salah satu pejabat eselon satu Kementerian Keuangan RI itu juga menyampaikan rasa kekagumannya atas perubahan yang terjadi.

&ldquoSaya salut dengan perubahan yang telah terjadi. Penyempurnaan proses bisnis, perubahan mindset para pegawai, perbaikan sarana dan prasarana telah mampu mengubah kualitas pelayanan menjadi lebih baik,&rdquo kata Direktur Jenderal Perbendaharaan mengakhiri sambutannya.

Oleh : Bambang Kismanto dan Tino Adi Prabowo &ndash Media Center Perbendaharaan