Jakarta, djpb.kemenkeu.go.id,- Masih dalam suasana perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, salah satu pesan yang disampaikan dalam peringatan tahun ini adalah "Bangga Buatan Indonesia". Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya menyebutkan bahwa kemajuan ekonomi jelas membutuhkan semangat kebangsaan yang kuat, di antaranya melalui kebanggaan terhadap produk Indonesia.
Bentuk dukungan pemerintah terhadap produk dalam negeri diwujudkan dalam bentuk belanja negara sebagai bagian dari upaya ekstra untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pemerintah kembali memberikan tambahan bantuan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berupa bantuan pemerintah produktif, yaitu bantuan modal kerja yang mekanismenya bukan berupa pinjaman. Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) tersebut akan diberikan langsung kepada pelaku UMKM yang usahanya tidak bankable, yaitu sejumlah 12 juta pelaku UMKM. Dari target tersebut, pekan lalu telah terealisasi BPUM sebesar Rp1,78triliun.
Pemerintah juga tetap berkomitmen untuk mempercepat penyerapan anggaran kuartal III 2020 demi pertumbuhan ekonomi, utamanya untuk program PEN. Percepatan dilakukan dengan mengoptimalkan belanja pemerintah agar roda ekonomi segera berputar sehingga terhindar dari jurang resesi. Pemerintah terus melakukan monitoring, evaluasi, mengalkulasi ulang, serta melalukan penyesuaian agar implementasi PEN benar-benar bisa membantu ekonomi masyarakat.
Mengingat konsumsi dan investasi merupakan variabel yang penting dalam menumbuhkan ekonomi di Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah menegaskan bahwa pemerintah melalui belanja negara yang ada di dalam APBN akan terus berjuang untuk menggunakan anggaran yang sudah dialokasikan agar bisa mengembalikan daya beli masyarakat dan konsumsi masyarakat bisa pulih kembali. Bentuknya antara lain meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT/Kartu Sembako), Paket Sembako Jabodetabek, Bansos Tunai Non-Jabodetabek, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Sebagai sarana untuk membuka lapangan kerja dan mandukung pembangunan, sejumlah K/L seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga tetap menjalankan Program Padat Karya sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Di samping itu, secara kumulatif sampai dengan tanggal 14 Agustus 2020, klaim penanganan pasien Covid-19 telah terbayar sebesar Rp975 miliar. Adapun Realisasi DAK Fisik Bidang Kesehatan/Pencegahan Covid-19 telah disalurkan sepenuhnya sebesar Rp768,95 miliar untuk pembangunan fasilitas RS khusus dan pengadaan peralatan kesehatan penanganan Covid-19. Sedangkan realisasi Insentif Tenaga Kesehatan (nakes) adalah sebesar Rp486,89 miliar dan Realisasi Santunan Kematian Nakes sebesar Rp21 miliar.
Detail realisasi belanja pemerintah dimaksud dapat disimak pada infografis di bawah. [lrn]
![]() |
![]() |
![]() |