Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan pada triwulan I tahun 2022 secara yon-y sebesar 3,49%.
Hal ini didorong oleh pemulihan ekonomi masa pandemi yang berkelanjutan dan pelonggaran aktivitas yang mendorong
mobilitas penduduk.
Realiasi pendapatan APBN di Kalimantan Selatan sebesar Rp5.639,17 miliar didominasi
oleh penerimaan perpajakan dengan porsi 53,25%, naik signifikan 92,16% dibandingkan
periode yang sama tahun 2021 (y-o-y). Sedangkan Realisasi belanja APBN di Kalimantan selatan sebesar
Rp8.172,80 miliar masih didominasi belanja pegawai.
Sektor pertambangan saat ini masih merupakan unggulan di Kalimantan Selatan, namun
sektor ini sangat rentan dengan perkembangan harga komoditas global. Sehingga
diharapkan Pemda perlu didukung dalam transformasi ekonomi dengan beralih pada
sektor potensial lainnya yang tumbuh lebih baik yaitu hilirisasi sektor industri, pariwisata
yang berbasis alam, dan pertanian.
Belanja APBN berperan penting dalam menjalankan peran sebagai shock absorber sehingga daya beli masyarakat
dapat terjaga di tengah tantangan dampak pandemi dan kondisi geopolitik.