Padang, 15 Mei 2025 – Dalam upaya mempercepat penumbuhan dan penguatan wirausaha yang inovatif dan berkelanjutan, serta mendukung pencapaian Asta Cita ke-3 khususnya dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendorong semangat kewirausahaan nasional, terutama di wilayah Sumatera Barat. Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumatera Barat turut berpartisipasi dalam kegiatan Entrepreneur Hub Finance (EHF) Sumatera Barat 2025, pada Rabu (14/5) di Auditorium Universitas Andalas, Padang.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bekerja sama dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat, Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT KUMKM), komunitas wirausaha Sumatera Barat, serta kalangan akademisi di Sumatera Barat.
Dengan tema Entrepreneur Journey Scaling UP, kegiatan ini dirancang sebagai wadah edukasi, pendampingan dan fasilitasi pembiayaan yang dihadiri oleh oleh 450 UMKM Sumatera Barat, Wirausaha dan Mahasiswa. Kegiatan ini menjelaskan contoh best practice yang dibutuhkan oleh brand owner berupa mindset pertumbuhan, pembuatan kebijakan dan visi misi usaha, peningkatan Leadership in Business, serta cara membaca tren dan menangkap peluang pasar, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelaku UMKM secara signifikan, baik dari segi kemampuan manajerial, keuangan, maupun kemudahan untuk memperoleh modal usaha. Kegiatan ini juga akan terus dilaksanakan secara berkala guna memicu pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dan mampu mendorong UMKM berkontribusi positif terhadap kemandirian perekenomian daerah dan upaya pencapaian rasio wirausaha 3,16% di tahun 2025, 3,6% tahun 2029, dan 8% pada tahun 2045.
Dalam kegiatan EHF 2025, Kanwil DJPb Sumatera Barat juga mengirimkan UMKM binaan pada kegiatan Showcase UMKM, yakni UMKM Batik Ayesha. UMKM Batik Ayesha merupakan salah satu UMKM yang tumbuh dari fasilitas pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bergerak di bidang produsen batik kontemporer yang lebih mengedepankan pembuatan motif Minangkabau.
Kepala Kanwil DJPb Sumatera Barat, Syukriah HG menyampaikan bahwa Kanwil DJPb Sumbar terus berkomitmen untuk melakukan pendampingan strategis berkelanjutan salah satunya dibidang pemasaran kepada UMKM binaan melalui kegiatan Showcase UMKM. Kegiatan ini menjadi strategi pendampingan Kanwil DJPb Sumatera Barat dalam memberikan ruang bagi UMKM binaan untuk memperkenalkan produk unggulan mereka kepada masyarakat luas, serta membantu UMKM untuk naik kelas dan membuka peluang pasar yang lebih luas.
Rangkaian kegiatan EHF dilanjutkan dengan kegiatan Rembug Wirausaha Sumatera Barat 2025 yang dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kota Padang, Asosiasi, Komunitas wirausaha dan UMKM. Rembug Wirausaha menjadi wadah diskusi interaktif yang membahas berbagai isu strategis dalam pengembangan UMKM, termasuk kebijakan pemerintah, tantangan akses permodalan, pemasaran, digitalisasi, hingga kolaborasi antar sektor. Kanwil DJPb Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Kanwil, Syukriah HG turut hadir dalam kegiatan strategis tersebut guna memperkenalkan Direktorat Jenderal Perbendaharaan selaku perwakilan Kementerian Keuangan di daerah dan menyampaikan Langkah-langkah kolaboratif dan strategis yang dapat mendorong UMKM naik kelas.
“Tahun ini kita semua bergerak untuk membangun pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat hingga 6%. DJPb berperan untuk melihat potensi-potensi di daerah terutama mendukung pembiayaan APBN seperti pembiayaan KUR dan Ultra Mikro (UMi) yang berpihak kepada sektor produktif, termasuk UMKM,” ujar Syukriah.
Selain menjadi forum komunikasi antara pelaku usaha dan pemerintah, Rembug ini juga bertujuan merumuskan langkah-langkah kolaboratif yang dapat mendorong UMKM naik kelas. Diskusi yang berlangsung terbuka dan partisipatif ini menghasilkan sejumlah masukan penting, diantaranya perlunya integrasi program lintas instansi, penguatan akses pasar, serta perluasan literasi keuangan dan digital.
“Kita optimis, dengan kolaborasi dan sinergi banyak pihak, kita mampu membangun ekosistem UMKM yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Sehingga UMKM Sumatera Barat dapat naik kelas, memiliki daya saing tinggi, dan turut mendorong peningkatan kemandirian fiskal daerah serta berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat ,” Jelas Syukriah. [Kontributor Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II]