Untuk mengedukasi generasi muda mengenai peran dan kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan APBN Tahun 2024, Ditjen Perbendaharaan bekerja sama dengan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menggelar kuliah umum dengan tema “Kebijakan Fiskal Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Nasional dan Global”. Kegiatan ini selaras dengan agenda Treasury Goes to Campus (TGTC) yang sering dilakukan.
TGTC Unsoed yang digelar pada Jumat (01/03) menghadirkan narasumber Dirjen Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti dan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Perpajakan Yon Arsal, dengan moderator Kepala Program Studi S3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Abdul Aziz Ahmad.
“Mayoritas masyarakat hanya mengetahui APBN sebagai barang jadi. Sangat jarang yang memahami bagaimana proses penyusunan APBN. Saya bercerita mengenai bagaimana proses kebijakan fiskal Indonesia disusun. APBN menjadi soko guru negara yang berfungsi sebagai shock absorber yang dapat meredam gejolak ekonomi. Dengan pengelolaan APBN yang baik, Indonesia diharapkan menjadi salah satu negara yang makin kuat,” jelas Dirjen Perbendaharaan.
Kuliah umum yang diselenggarakan di Gedung Roedhiro Lantai 6 tersebut menyoroti krisis geopolitik seperti konflik di Ukraina-Rusia dan serangan Israel kepada Palestina, yang berdampak terhadap ekonomi global dan nasional. Dirjen Perbendaharaan menguraikan proses penyusunan APBN serta peran pentingnya sebagai alat untuk mengatasi gejolak ekonomi melalui fleksibilitas APBN.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Didyk Choiroel, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah Muhdi, Wakil Rektor Unsoed Noor Farid, Dekan FEB Prof. Wiwiek Rabiatul Adawiyah, serta para pejabat lingkup DJPb, para pengajar/dosen FEB Unsoed, dan para mahasiswa FEB.
“Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam bentuk kuliah umum sangat penting dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi mahasiswa serta menjembatani antara dunia ilmu dan dunia praktisi,” jelas Wakil Rektor Unsoed dalam sambutannya. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara institusi pendidikan dan praktisi di lapangan untuk meningkatkan daya saing lulusan dalam dunia profesional. [NS/NFR]
