Liputan Bimtek Pemeliharaan Jaringan dan Komputer Tahun 2012 di Bandung
Bandung, perbendaharaan.go.id - Ditjen Perbendaharaan bekerja sama dengan PT Telkom Tbk. menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) pemeliharaan jaringan dan komputer untuk para staf teknis di lingkungan Ditjen Perbendaharaan. Bimtek yang diselenggarakan 26-29 Maret 2012 di Hotel Aston Primera Bandung. Kegiatan tersebut diikuti oleh 177 orang supervisor KPPN, 30 orang staf Dukungan Teknis Kanwil Ditjen Perbendaharaan, dan 1 orang staf teknis Sekretariat Ditjen Perbendaharaan.

Penyelenggaraan bimtek kali ini dilatarbelakangi antara lain oleh adanya beragam peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Ditjen Perbendaharaan yang perlu dipelihara sebagaimana mestinya agar dapat berfungsi terus-menerus. Untuk mendukung terpeliharanya TIK tersebut, kompetensi SDM Ditjen Perbendaharaan khususnya para petugas TIK perlu ditingkatkan. Dengan mengikuti bimtek ini peserta diharapkan dapat mendeteksi kondisi awal permasalahan TIK dan memberikan bantuan minimal atas permasalahan yang dihadapi.

Dalam arahannya, Direktur Sistem Perbendaharaan Abdul Rahman Ritonga meminta kepada para peserta untuk agar setelah kembali ke kantor masing-masing segera melakukan transfer of knowledge kepada pegawai yang lain dengan membuat action plan, misalnya melakukan pelatihan kantor sendiri atau GKM.

Dalam acara pembukaan, hadir pula Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat Seto Utarko, General Manager PT Telkom Unit Enterprise Regional III Jawa Barat dan Banten Muhammad Subhan Iswahyudi, Direktur Telkom Professional Development Center (Telkom PDC) Raden Mohammad Kusno, dan beberapa pejabat lainnya dari Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan dan PT Telkom Tbk.

Sementara itu, Kasubdit Pengelolaan Basis Data dan Dukungan Teknologi Informasi Direktorat Sistem Perbendaharaan Suharman, selaku Ketua Panitia Penyelenggara menambahkan dalam laporannya bahwa bimtek kali ini agak berbeda dengan bimtek sejenis tahun sebelumnya. Dalam bimtek sebelumnya hal-hal yang dibahas hanya terkait dengan materi Network Fundamental dan Troubleshooting Jaringan Komunikasi Data, Troubleshooting Server, dan Monitoring Validasi Data Kiriman KPPN. Untuk bimtek tahun ini materi yang dibahas ditambah dengan beberapa hal teknis lainnya yang dianggap penting disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Materi tambahan tersebut, antara lain terkait dengan Keamanan Server dan Tata Cara Instalasi Rak Server, Pemanfaatan dan Pemeliharaan Peralatan UPS, AVR dan Mesin Handkey. Dalam rangka persiapan penerapan KPPN Percontohan Tahap VI, VII, dan VIII dan piloting/roll-out SPAN di tahun 2012, diberikan materi Sosialisasi Lay out dan Standar KPPN Percontohan, Sosialisasi Deployment Infrastruktur SPAN, Perkembangan Proses Bisnis dan Aplikasi SPAN terkini, serta Mekanisme Service Desk SPAN. Disamping itu, dalam rangka integrasi TIK di Kementerian Keuangan, diberikan pula materi mengenai Tata Kelola TIK Kementerian Keuangan. Di akhir sesi, diberikan post-test untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan bimtek.

Penyajian materi dibagi dalam dua format penyajian, format pertama disampaikan dalam kelas 6 kelas untuk materi yang bersifat teknis, dan untuk materi sosialisasi disampaikan di ballroom. Narasumber yang memberikan materi berasal dari Sekretariat Ditjen Perbendaharaan c.q. Bagian Umum dan Bagian OTL, Direktorat Sistem Perbendaharaan, Direktorat Transformasi Perbendaharaan, Pusintek, dan dari Telkom PDC.

Kegiatan bimtek ditutup pada hari Kamis (29/3) malam oleh Direktur Sistem Perbendaharaan Abdul Rahman Ritonga. Dalam arahan penutupan, Abdul Rahman Ritonga menyatakan bahwa pemanfaatan TIK saat ini merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, terlebih bagi organisasi yang besar seperti Ditjen Perbendaharaan. Penyelesaian tugas Ditjen Perbendaharaan, seperti penyusunan LKPP, Laporan Realisasi APBN, dan lainnya menjadi salah satu contoh andil besar yang disumbangkan oleh keberadaan TIK Ditjen Perbendaharaan, meskipun dalam pelaksanaannya masih terdapat kelemahan. Namun perlu dipahami bahwa saat ini TIK sudah merupakan partner bagi proses bisnis (tidak lagi hanya sebagai tools), apabila proses bisnis berubah, maka perubahan proses bisnis tersebut harus mempertimbangkan pula perubahan penggunaan TIK yang terkait.

Oleh: Ahmad Abdul Haq, Kontributor Direktorat Sistem Perbendaharaan