Liputan Pembukaan Pembekalan Pejabat Eselon IV di Lingkungan Ditjen Perbendaharaan Tahun 2014
Jakarta-Perbendaharaan.go.id &ndash Direktorat Jenderal Perbendaharaan mengadakan Kegiatan Pembekalan Pejabat Eselon IV tahun 2014 yang diselenggarakan mulai tanggal 22 s.d 27 September 2014, di Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 187 Pejabat Eselon IV yang menduduki jabatan baru dari seluruh Indonesia.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan dan kemampuan teknis perbendaharaan para pejabat Eselon IV dalam melaksanakan tugas dan fungsi di unitnya masing-masing, &ldquoKegiatan Pembekalan Pejabat Eselon IV Ditjen Perbendaharaan tahun 2014 menekankan pada dua aspek materi yaitu hard competency yang berisi materi teknis perbendaharaan, dan materi soft competency yang menekankan aspek pembangunan kompetensi kepemimpinan, dan manajerial,&rdquo ujar Kepala Pengembangan Pegawai, Teguh Dwi Nugroho.

Selain penyajian materi di dalam kelas, peserta diajak mengalami langsung pekerjaan yang akan mereka hadapi nanti dengan bermain peran (role play) pada acara pembekalan, &ldquoHal ini merupakan konsep baru kegiatan pembekalan, peserta pada sesi ini akan diberi materi bertemakan implementasi Aplikasi SPAN, dengan adanya metode role play ini, diharapkan para peserta mampu mengetahui proses bisnis Implementasi SPAN di unit/ Kantor masing-masing,&rdquo imbuh Teguh.

Selanjutnya, Sekretaris Ditjen Perbendaharaan, Haryana membuka acara pada kegiatan tersebut, sekaligus memberikan ceramah umum. &ldquoSungguh saya merasa sangat senang hadir di tengah-tengah Bapak/ Ibu Pejabat Eselon IV kegiatan pembekalan, calon pemimpin masa depan yang merupakan sebagai strategic partner dalam pengejawantahan visi, misi, strategi kebijakan Ditjen Perbendaharaan pada masing-masing unit Eselon II Ditjen Perbendaharaan.&rdquo Ungkap Sesditjen Perbendaharaan, Haryana.

Pada ceramah umum yang dibawakannya, Sekretaris Ditjen Perbendaharaan menyampaikan bahwa ada lima hal tantangan perubahan di masa depan pada Ditjen Perbendaharaan yaitu: Pertama, modernisasi sistem dan proses bisnis pencairan dana dan penerimaan negara yang berbasis teknologi informasi, Kedua, pengelolaan kas negara secara end-to-end dilakukan dengan optimalisasi koordinasi kebijakan cash management-debt management-bank sentral melalui asset-liability committe (ALCO), Ketiga, peningkatan transparansi dan akuntabilitas keuangan negara dilakukan melalui penerapan akuntansi berbasis akrual, integrasi sistem dan standar akuntansi pemerintah pusat dan daerah, Keempat, pengelolaan investasi pemerintah yang bersumber dari APBN yang saat ini masih tersebar dan kebijakannya bersifat parsial dan saling tumpang tindih perlu segera diperjelas mandat dan kewenangannya, dan Kelima, pembinaan pengelolaan BLU oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan akan diperluas tidak hanya terbatas pada pengelolaan keuangannya saja, tetapi juga proses penganggarannya.

Pada kesempatan tersebut, Sesditjen Perbendaharaan juga mengingatkan peran pembinaan pelaksanaan anggaran di Kanwil dan peran manajemen satker di KPPN akan menjadi lebih dominan di masa yang akan datang, &ldquoPeran-peran tersebut diterjemahkan sebagai upaya optimalisasi fungsi yang dilaksanakan paling tidak dengan dua cara. Pertama, intensifikasi, yaitu dengan mengintensifkan apa yang telah kita laksanakan dan telah kita capai selama ini, dan kedua adalah dengan ekstensifikasi. Yaitu dengan memperluas target pelaksanaan tugas dan fungsi kita yang selama ini berfokus kepada K/L dan sektoral.&rdquo imbuh Sesditjen Perbendaharaan.

Pada akhir ceramahnya, Haryana berpesan kepada seluruh peserta yang hadir untuk senantiasa memahami posisi kita sebagai pejabat Ditjen Perbendaharaan, &ldquoDirektorat Jenderal Perbendaharaan dalam dinamika perubahan yang ada saat ini dan akan terus terjadi di masa depan. Untuk itu, mari kita berubah menjadi insan yang lebih baik, dengan integritas tinggi dan kompetensi yang selalu berkembang. Kita perbaiki orientasi berfikir dan cara bekerja, serta bulatkan tekad untuk memberikan darma bakti kita yang terbaikkepada negara dan rakyat Indonesia. Dengan izin Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, maka kita dan generasi penerus kita akan turut menikmati hasilnya,&rdquo pungkas Sesditjen Perbendaharaan.
Oleh: Imam, Novri, Sugeng dan Tino (Tim Media Center DJPBN)