Palangka Raya, djpbn.kemenkeu.go.id - Konsumsi pemerintah (government spending), yang disalurkan melalui APBN dan APBD menjadi harapan untuk menggerakkan roda perekonomian dan memacu pertumbuhan ekonomi.
“Pertumbuhan yang tertinggi di Kalimantan dan inflasi yang lebih rendah dari rata-rata nasional” jelas Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Tengah Ludiro pada seminar kebijakan fiskal dan perkembangan ekonomi terkini (8/10).
Berkerjasama dengan Badan Kebijakan Fiskal, seminar yang diadakan memilih tema ““Strategi Dan Optimalisasi Pengelolaan Anggaran Dalam Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Di Provinsi Kalimantan Tengah Yang Berkelanjutan, Berdaya Saing Serta Berbasis Ekonomi Kerakyatan”. Seminar dihadiri oleh 120 peserta yang berasal dari unsur Pemerintah Daerah se – Provinsi Kalimantan Tengah, instansi vertikal pusat, kalangan perbankan, akademisi, KPPN dan pegawai Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Tengah. Menghadirkan Narasumber berkompeten yaitu; Cornelius Tjahyaprijadi dari BKF, Sjamsudin Bahri dari DJPK, Ludiro dari Kanwil DJPB Prov Kalteng dan Prof. Ahim S. Rusan dari ISEI , diskusi yang terbentuk lebih hidup dan menarik untuk diikuti.
Secara umum, beberapa target RPJMD Kalimantan Tengah periode 2010-2014, di bidang pemerataan pembangunan umumnya tercapai, kecuali tingkat inflasi dan tingkat kemiskinan masih belum memenuhi target. “Produksi pertanian, kecuali produksi padi, masih belum mencapai target. Tingkat kesejahteraan sosial umumnya dapat memenuhi target yang ditetapkan” kata Komisaris Utama Bank Pembangunan Kalteng, Anggota ISEI Prof. Dr. Ahim S. Rusan.
Oleh: Kontributor Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Tengah