Liputan Hari Kartini di KPPN Semarang II
Semarang, djpbn.kemenkeu.go.id – Sumringah dan semarak. Begitu suasana pagi hari, 21 April 2010, di KPPN Semarang II. Di hari kelahiran Pahlawan Nasional Raden Ajeng Kartini itu, para pegawai mengenakan pakaian adat Jawa dalam melayani stakeholder. KPPN Semarang II memanfaatkan momentum hari Kartini sebagai suntikan semangat meneruskan reformasi birokrasi di Ditjen Perbendaharaan, sebagaimana semangat R.A. Kartini mengangkat harkat dan martabat wanita Indonesia.
Surprise di hari spesial
Rutinitas pelayanan tanpa ada inovasi akan terasa biasa-biasa saja. Berangkat dari pemikiran itulah, ide ini muncul. Di hari kelahiran pejuang emansipasi ini, KPPN Semarang II memberikan surprise kepada para tamu. Bendahara satuan kerja disuguhi makanan ringan dengan alunan lagu-lagu Jawa yang mendayu. Senyuman manis menyapa setiap tamu, menjadikan wajah-wajah petugas front office tampak lebih cantik. Khusus hari ini para ‘Kartini’ mengisi posisi front liner baik sebagai customer service maupun petugas front office. Sementara para pegawai pria terlihat gagah dan menawan dengan pakaian basofi dilengkapi kain batik emas dan peci hitam. Benar-benar surprise bagi para tamu pada hari itu.
Mengikuti semangat Kartini muda
Melalui pikiran majunya, Kartini muda mendobrak adat dan kebiasaan, memperjuangkan harkat dan martabat wanita. Lewat surat-suratnya kepada teman-temannya di negeri Belanda, terungkap betapa tinggi semangat R.A. Kartini dalam memperjuangkan kesamaan derajat, kesamaan hak dan otonomi kaumnya. Di masanya, status sosial, pendidikan dan hukum kaum hawa berada di titik paling bawah. Surat-surat itu dikumpulkan dan dibukukan oleh Mr.J.H.Abendanon dengan judul Door Duisternis tot Licht yang lebih di kenal masyarakat, Habis Gelap Terbitlah Terang. Hal tersebut mengilhami jajaran KPPN Semarang II untuk terus memiliki semangat serta tekad yang kuat dalam melanjutkan program reformasi birokrasi yang digulirkan di Kementerian Keuangan.
Sebagai gerbong pertama pada tahun 2007 di Ditjen Perbendaharan yang melaksanakan reformasi birokrasi, kesinambungan pelayanan prima merupakan hal yang selalu dipelihara dan ditingkatkan. Hal ini penting agar setiap stakeholder mendapatkan kepuasan dengan layanan terbaik. Dengan perubahan mindset seluruh pegawai, kini tidak ada lagi birokrasi yang berbelit. Sesuai dengan janji layanan KPPN Semarang II yaitu memberikan pelayanan terbaik, cepat, tepat dan transparan tanpa biaya serta bebas dari praktek gratifikasi dan korupsi.
Usia muda kantor percontohan, KPPN Semarang II sama seperti Kartini muda, mempunyai semangat dan berjuang terus meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada semua stakeholder. Tetap berada di barisan terdepan dalam program reformasi birokrasi Kementerian Keuangan.
Kuatnya tuntutan masyarakat di era reformasi, memaksa instansi-insatansi pemerintah untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Semangat Kartini menjadi jiwa segenap karyawan KPPN Semarang II untuk terus menjadi yang terbaik. Melaksanakan tugas sebagai pelaksana fungsi Bendahara Umum Negara di daerah yang profesional, transparan dan akuntabel untuk mewujudkan pelayanan prima.
Kontributor : Ari Bustami, Agus Rosidi (KPPN Semarang II) dan Bambang Kismanto (Media Center Perbendaharaan/Bagian Pengembangan Pegawai)