Liputan Penilaian Terhadap Layanan Publik KPPN Non Percontohan Tahun 2010
Marisa-Gorontalo, perbendaharaan.go.id -Akhirnya perjalanan panjang dalam rangka penilaian pelayanan publik terhadap sepuluh KPPN Non Percontohan berakhir di KPPN Marisa, Propinsi Gorontalo. Nama yang sangat cantik. Sesuai dengan namanya, para pegawai berharap dapat mengukir prestasi yang tak kalah cantik. Sebagaimana yang pernah mereka dapatkan, peringkat tiga nasional kategori LKPP Tingkat Kuasa Bendahara Umum Negara di tahun 2007.
Dengan tata ruang baru yang representatif, mereka mulai membuktikan bahwa harapan itu bukanlah angan kosong. Front office dan middle office didesain se-transparan mungkin dengan partisi setinggi ± 1,1 M yang memisahkan antar seksi dalam 1 ruangan. Apresiasi patut diberikan kepada para pegawai KPPN Marisa yang telah mengerjakannya sendiri di malam hari.
Kesebelasan KPPN Marisa (pegawai KPPN Marisa berjumlah 11 orang) kompak melayani meski skuad mereka minimalis. Semboyan “Melayani sepenuh hati secara cepat, tepat, transparan dan tanpa biaya” menyemangati mereka dalam melayani53 satker dan 4 bank operasional yang tersebar di Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Jumlah anggaran yang menjadi tanggungjawab KPPN Marisa adalah sebesar Rp. 214.540.936.000,- dengan realiasi sampai dengan 30 September 2010 adalah sebesar Rp. 140.847.030.705,- atau sekitar 65.65% dari jumlah pagu.
Beberapa upaya untuk memaksimalkan pelayanan di antaranya adalah, menyediakan mesin antrian, menginternalisasi bisnis proses yang tercantum dalam bagan - bagan dan peraturan sebagai hiasan - hiasan dinding yang sangat cantik. Semuanya dirancang khusus oleh pegawai KPPN Marisa. Sangat menarik. Web service sebagai sarana monitoring proses penyelesaian SPM serta layanan rekonsiliasi via e-mail, semakin menyempurnakan kinerja KPPN Marisa kepada stakeholder.
Hari jumat (29/10/2010), di aula / ruang rapat KPPN Marisa, Tim Penilai dari Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan yang terdiri dari Didyk Choiroel, Ludiro, dan Giri Susilo memulai memberikan penilaian terhadap layanan publik yang telah diberikan oleh KPPN Marisa kepada stakeholder. Dengan setting acarayang menyerupai forum, hadir juga seluruh pegawai KPPN Marisa dan beberapa perwakilan dari satker serta bank operasional yang berada dalam wilayah kerja KPPN Marisa. Acara dimulai dari penjelasan tentang maksud dan tujuan penilaian pelayanan publik, paparan Kepala KPPN Marisa, pendapat dari satker terhadap pelayanan yang diberikan oleh KPPN Marisa, serta dengar jawaban terhadap beberapa pertanyaan yang diberikan oleh Tim Penilai berlangsung lancar.
“Mulai bulan Maret 2009 kita sudah menerapkan SOP KPPN Percontohan. Kita menerbitkan SP2D dalam waktu 1 jam sejak diterima di front office,” ungkap Bambang Sudaryanto, Kepala KPPN Marisa saat saat memaparkan profil KPPN Marisa dan inovasi - inovasi yang telah dilakukan.
“Pada prinsipnya kami sudah siap jika dipromosikan sebagai KPPN Percontohan,” kata Bambang Sudaryanto penuh rasa percaya diri.
Menurut penilaian bendahara-bendahara satuan kerja, pelayanan KPPN Marisa terhadap stakeholder sangat memuaskan.
“Pelayanan di KPPN Marisa saya rasa sudah cukup bagus. Bagi saya yang basic-nya bukan orang akuntansi/ keuangan, tetapi disini saya bisa mendapatkan berbagai ilmu yang baru yang mungkin dari sosialisasi atau bimtek yang diselenggarakan oleh KPPN Marisa,” kata Icha Merisa dari Satker Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pohuwato .
Pernyataan Icha diamini oleh Musawir, Polres Pohuwato. “Kami sangat bersyukur karena sekarang sudah ada papan informasi penyelesaian SPM/SP2D dan berbagai macam kelebihan yang ada di KPPN Marisa. Pelayanannya juga cepat. Terima kasih, terima kasih,” ungkap Musawir.
Pendapat-pendapat dari para bendahara satker itu memberikan rasa optimisme kepada KPPN Marisa. Mereka berharap prestasi yang diraih melalui LKPP tahun lalu dapat diulangi pada penilaian KPPN Non Percontohan ini. Jadi apakah prestasi KPPN Marisa akan tetap secantik namanya? Mari kita tunggu bersama hasilnya yang akan diumumkan pada minggu ke-2 bulan Nopember 2010 mendatang.
Perjalanan 3.5 Jam melalui jalan provinsi yang menghubungkan Manado - Palu - Makassar.
Tim tiba di Bandara Djalaludin, Gorontalo, pada pukul 19.30 yang langsung disambut oleh beberapa pejabat eselon III Kanwil DJPBN Prov. Gorontalo yang selanjutnya menuju kota Gorontalo untuk makan malam. Pada pukul 21.30 waktu setempat rombongan bergerak meninggalkan kota Gorontalo dengan menggunakan dua mobil menyusuri jalanan provinsi yang menghubungkan Manado - Palu, serta Makassar. Jarak tempuh dari gorontalo ke KPPN Marisa adalah sekitar 166 Km.
Perjalanan membelah gelapnya malam menuju Marisa cukup nyaman karena kondisi jalanan cukup bagus. Rombongan dapat beristirahat di dalam mobil yang sesekali disertai obrolan ringan, namun adakalanya jalan yang dilalui berlubang, sehingga mengakibatkan mobil berguncang keras. Mengingat jalan tersebut adalah jalan provinsi maka sesekali rombongan berpapasan dengan bus antar provinsi yang menuju ke Palu - Makassar atau sebaliknya menuju ke Gorontalo atau Manado.
Setalah menempuh waktu sekitar 3,5 jam, atau tepatnya pukul 00.45 waktu Marisa, rombongan tiba di KPPN Marisa. “Selamat Datang Di Kawasan Anti Gratifikasi”. Kedatangan tim penilai disambut sapaan spanduk yang terpampang di teras KPPN Marisa. Letak spanduk yang sangat strategis menjadikannya langsung terlihat sebelum rombongan turun dari mobil. Sambutan yang hangat dan keramahan dari seluruh pegawai KPPN Marisa sangat terasa. Selanjutnya dengan di dampingi Kepala KPPN Marisa dan beberapa pegawai, tim di ajak beramah tamah sambil berkeliling melihat kondisi ruang kerja KPPN Marisa. Setelah dirasa cukup, tim penilai bergerak menuju hotel untuk beristirahat, untuk menyiapkan diri menyambut tugas yang belum selesai di esok hari. (bk/edit)
Oleh : Sugeng Wistriono - Media Center Ditjen Perbendaharaan
- Regional
- Dilihat: 5745