Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa Tahun 2018 dan Diseminasi KFR Tahun 2017
Banjarmasin ,27-04-2018 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan menyelenggarakan “Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa Tahun 2018 dan Diseminasi KFR Tahun 2017” bertempat di Hotel Jelita, yang dihadiri oleh seluruh Kepala dan Pejabat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan, Para Kepala Dinas Keuangan Daerah dan Para Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kalimantan Selatan. Sosialisasi tersebut
sebagai mitra kerja pemerintah daerah.
Seperti diketahui Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dilakukan di seluruh Indonesia dilaksnakan berdasarakan PMK nomor: 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke daerah dan Dana Desa sebagimana telah di ubah terakhir dengan PMK nomor: 225/PMK.07/2017, tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik dan Dana Desa pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagimana telah diubah terakhir dengan PER -1/PB/2018.
Dimana tahun ini, ada sebesar Rp 1,2 trilyun pagu DAK bertahap, per April 2018. Dari itu realisasinya masih 2,35 % atau sebanyak Rp 30,48 miliar. Sedangkan di tahun 2017 dari pagu DAK Fisik pagunya Rp 1,1 triliun. Realisasinya Rp 981 miliar lebih atau sebanyak 88 % yang artinya masih ada sisa.
Pelaksana harian Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan, I Wayan Supatra menjelaskan DAK Tahun 2017 terserap cukup baik di angka 88 %. Digunakan asalkan dan ditindaklanjuti sepanjang bidang yang didanai adalah bidang yang sama.
“Tentunya dengan format yang baru. Kalau masih ada sisa dan belum dilanjutkan, bisa dilanjutkan. Kegiatan ini sekaligus memastikan bagi pemda, biar tidak terjadi keterlambatan tahapan penyaluran. Karena itu, jauh-jauh hari harus di selesaikan. Supaya kendala di tahun lalu tidak terjadi lagi.
Selain penyaluran DAK, pada kesempatan tersebut juga diinformasikan penyaluran dana desa tahun 2018 tahap ke dua. Sudah ada empat daerah yang sudah masuk dan sebagian dananya dialirkan. “Keempat daerah tersebut adalah Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Tanah Bumbu dan Tapin, selebihnya masih belum , masih tahap pertama.
Dalam kesempatan acara tersebut juga disampaikan ringkasan mengenai hasil Kajian Fiskal regional Tahun 2017, sebagai potret perkembangan perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan serta keterkaitan peningkatan Produk Domistik Regional Bruto Tahun 2017, semoga dapat bermafaat bagi pembangunan di Kalimantan Selatan.
