KerjaSama BI-Kanwil DJPb Provinsi Kalsel :
FGD Penyaluran Dana Desa
DANA DESA merupakan alokasi dana dalam APBN yang diperuntukkan bagi Desa untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kalimantan Selatan mendapat penugasan untuk melakukan survey pelaksanaan Dana Desa. Dalam rangka persiapan kegiatan survey tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Penyaluran Dana Desa dengan mengundang Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalsel serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kalsel. Kegiatan FGD dilaksanakan pada hari Rabu (11/04/2018) bertempat di ruang rapat lantai 4 Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan.
Acara dibuka oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Bapak Herawanto. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa melalui kegiatan FGD ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi Bank Indonesia mengenai Dana Desa, sehingga diharapkan survei yang akan dilaksanakan dapat menghasilkan rekomendasi yang tepat bagi suksesnya Dana Desa.
Dalam kesempatan tersebut, Kabid PPA II Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalsel menyampaikan materi mengenai profil Dana Desa 2017 serta perubahan dan penyempurnaan Dana Desa 2018. Dipaparkan pula beberapa contoh desa yang dinilai sukses dalam penggunaan Dana Desa, misalnya desa Ponggol di Kabupaten Klaten. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan memberikan saran agar desa-desa di Kalsel juga melakukan study banding kedesa yang sukses secara nasional, sehingga dapat menciptakan visi dalam membangun desa.
Kepala Bidang Dinas PMD Provinsi Kalsel, Bapak Adi Rosian, menyampaikan agar diadakan pertemuan berikutnya dengan mengundang Dinas PMD Kabupaten. Sehingga dapat memberikan gambaran desa yang sukses maupun desa yang kurang sukses dalam pemanfaatan Dana Desa. Dengan demikian survei yang akan dilakukan bisa lebih tepat sasaran. Disampaikan pula bahwa saat ini peran tenaga pendamping desa sangat diperlukan dalam membantu perangkat desa menyusun administrasi penggunaan Dana Desa.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan reviu ekonomi Kalsel tahun 2017 oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan.Secara keseluruhan tahun 2017, perekonomian Kalimantan Selatan tumbuh sebesar 5,29% (yoy), meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,40% (yoy). Meningkatnya harga komoditas utama berdampak kepada peningkatan ekspor serta kinerja sektor pertambangan dan sektor pertanian. Perbaikan kinerja sektor utama mendorong aktivitas perdagangan dan investasi.
