Kementerian Keuangan RI berinisiatif membentuk ASEAN Treasury Forum (ATF) yang diawali oleh pertemuan tingkat tinggi antara pejabat tinggi treasury negara anggota ASEAN dan seminar untuk membahas isu-isu terkini tentang digitalisasi manajemen keuangan publik. Inisiatif ini sekaligus menegaskan kembali dedikasi ASEAN untuk meningkatkan stabilitas keuangan regional, memupuk inovasi teknologi, dan mendorong kolaborasi.
“Asia Tenggara saat ini merupakan salah satu pusat inovasi digital. Dapat kita lihat dari penggunaan pembayaran digital yang meningkat pesat. Di Indonesia, QRIS telah menjadi standar transaksi. Indonesia juga menggunakan data analytics sebagai panduan dalam membuat kebijakan, memonitor pengeluaran, mengidentifikasi kegiatan dan transaksi yang mencurigakan dan optimalisasikan alokasi budgeting. Kita juga saat ini telah memasuki era otomasi yang akan meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya. Secara bersamaan sangat penting juga bagi kita untuk meningkatkan keamanan digital,” jelas Dirjen Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti saat membuka kegiatan inisiasi ATF sebagai salah satu side event The 10th Joint Meeting of the ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) di Jakarta, Rabu (23/08).
ATF bertujuan untuk berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan keuangan publik,meningkatkan kapasitas dan pengembangan keterampilan terkait treasury, mendorong keuangan publik yang berkelanjutan, mempercepat digitalisasi treasury untuk mendorong pemerintahan yang ramping yang mampu berbuat lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit, dan memajukan komunitas ekonomi ASEAN untuk mendukung integrasi ekonomi ASEAN.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Dirjen Anggaran, Dirjen Kekayaan Negara, Dirjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko, Kepala BPPK, Staf Ahli OBTI, Staf Ahli Penerimaan Negara, perwakilan pejabat eselon II Setjen, BKF, DJPPR, dan DJPB, perwakilan delegasi ASEAN Member States Treasury, serta undangan stakeholders Kementerian Negara/Lembaga.
Pada hari yang sama digelar pula International Seminar on Digitalization in Public Finance to Support Financial Sustainability dengan pembicara Senior Governance Specialist World Bank, Khuram Farooq, Deputy Division Chief International Monetary Fund Sailendra Pattanayak, Group Director of Financial Reporting and Operation Kementerian Keuangan Singapura, Chua Bee Yan, Assistant Secretary Departemen Keuangan Australia, Romesh Guneratne, dan Direktur Pengelolaan Kas Negara Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, Noor Faisal Achmad. Adopsi teknologi digital, sebagai komponen utama dalam upaya manajemen keuangan publik, telah mengakselerasi perubahan secara luas. Namun, ASEAN belum memiliki forum untuk membahas aspek-aspek pengelolaan keuangan mikro, khususnya dalam ranah treasury. Karena itulah DJPb Kementerian Keuangan mendorong inisiasi pembentukan ATF.
“Digitalisasi manajemen keuangan publik secara berkelanjutan merupakan fondasi penting dalam perekonomian Indonesia. Penggunaan teknologi memiliki tujuan untuk meningkatkan kegunaan dari setiap uang yang kita keluarkan. Teknologi memiliki fungsi untuk menjadi bantalan dalam menghadapi krisis masa depan dan mendukung agar terciptanya keuangan publik yang transparan, akuntabel, bertanggung jawab, serta responsif terhadap kebutuhan setiap warga negara,” tambah Dirjen Perbendaharaan. [LRN/DK]