Bulan Januari menjadi momen yang istimewa bagi Ditjen Perbendaharaan. Dua dekade yang lalu tepatnya pada 14 Januari 2004, lahir Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Lahirnya undang-undang tersebut menjadi tonggak sejarah yang menciptakan babak baru dalam perjalanan perbendaharaan di republik ini, sehingga pada 14 Januari diperingati sebagai Hari Bakti Perbendaharaan.
Memperingati Hari Bakti Perbendaharaan yang ke-20, Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyelenggarakan kegiatan tasyakuran pada Senin (15/01) bertempat di Aula Gedung Jusuf Anwar. Kegiatan tasyakuran dihadiri secara langsung oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti serta jajaran pejabat eselon II lingkup Kantor Pusat DJPb. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara hybrid dengan mengundang seluruh kantor vertikal Ditjen Perbendaharaan secara virtual melalui zoom.
"Hari Bakti ini adalah sesuatu yang berbeda dengan hari ulang tahun. Kalau hari ulang tahun kita hanya memperingati suatu pengulangan pengulangan dari kelahiran kita. Namun, Hari Bakti di sini kita justru mempunyai suatu komitmen untuk meningkatkan bakti kita kepada bangsa dan negara. Sebagaimana diketahui, dulu namanya Direktorat Jenderal Anggaran kemudian pecah menjadi beberapa Direktorat Jenderal dan salah satunya adalah DJPb," jelas Dirjen Perbendaharaan dalam sambutannya.
Pada acara tasyakuran tersebut, ditayangkan pula video arahan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dalam arahannya, Menkeu berharap DJPb akan terus meningkatkan kemampuannya terutama di bidang data analitik dengan begitu banyak informasi data yang dimiliki terhadap operasi keuangan negara. DJPb dengan seluruh instansi vertikal juga perlu mengembangkan kehadiran kapasitas dan juga wajah Kementerian Keuangan yang efektif, akuntabel, profesional di seluruh pelosok Indonesia.
"Akuntabilitas keuangan negara dan kemampuan menjelaskan bagaimana manfaat keuangan negara dari mana keuangan negara berasal menjadi salah satu fondasi bagi kita bernegara seluruh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan juga harus mampu berkomunikasi secara efektif memiliki kemampuan intelektual sehingga menimbulkan rasa kepercayaan dan confidence dari stakeholders. Direktorat Jenderal Perbendaharaan harus terus meningkatkan reputasi di dalam pengelolaan perbendaharaan. Hari Bakti Perbendaharaan ke-20 jadikan tonggak untuk memacu semangat tersebut teruslah bertransformasi dan berikan yang terbaik dalam melayani negeri," pesan Menteri Keuangan.
Pada peringatan Hari Bakti Perbendaharaan yang mengangkat tema "Dua Dekade Indonesian Treasury, Terus Bertransformasi Dalam Melayani Negeri" tersebut, Dirjen Perbendaharaan menegaskan bahwa transformasi memang tidak pernah berhenti karena selalu ada tantangan tantangan yang menghampiri. “Tantangan pun perlu menjadi perhatian buat kita semua, terutama teman-teman yang di daerah dengan dengan fungsi sebagai Regional Chief Economist (RCE) dan juga Financial Advisor. Tentunya sekarang sudah bisa menangkap secara lebih presisi apa yang terjadi di sekitar kita, kewajibannya adalah bukan hanya memberikan masukan kepada daerah tapi juga tolong berikan feedback terhadap kebijakan yang ada,” pesan Dirjen Perbendaharaan. Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Perbendaharaan juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran DJPb baik di pusat maupun di daerah, juga kepada Badan Layanan Umum (BLU) lingkup DJPb atas sinergi baik yang telah dijalankan selama ini. [NS/DK]
