Berita Nasional

(Seputar Ditjen Perbendaharaan)

Dirjen Perbendaharaan: “Kepala Kantor Jangan Hanya Di Kamar Saja!”

Liputan Pembekalan Muatan Teknis Substantif Lembaga (MTSL) Diklatpim III
Semarang, perbendaharaan.go.id &ndash Ucapan tersebut menjadi salah satu pesan Direktur Jenderal Perbendaharaan, Herry Purnomo dalam acara pembekalan Muatan Teknis Substantif Lembaga (MTSL) yang dihadiri 29 orang peserta Diklat Pimpinan Eselon III, Senin pagi (19/07). Acara yang berlangsung di Kanwil Provinsi Jawa Tengah ini dihadiri oleh Sekretaris Ditjen Perbendaharaan, K.A. Badaruddin dan Kepala Kantor Wilayah Jawa Tengah, Minto Widodo.

&ldquoSeorang Kepala Kantor seharusnya dapat memposisikan diri sebagai manager yang baik, dengan melakukan koordinasi pekerjaan dan rekonsiliasi, pengawasan dan juga pemeriksaan pekerjaan bawahannya,&rdquo tegas Herry Purnomo ketika mengurai bahasan mengenai pentingnya seorang Kepala Kantor memahami tupoksi jabatannya dan bawahannya. Beliau menambahkan, &ldquoJangan hanya di kamar saja, harus langsung turun ke bawah.&rdquo

Dalam pembekalan MTSL yang bertajuk &ldquoStrategi Pengembangan SDM dalam Rangka Suksesi Kepemimpinan DJPBN&rdquo, Dirjen Perbendaharaan menyatakan bahwa yang dihadapi oleh DJPBN adalah tantangan yang sangat mendesak dalam hal tuntutan perbaikan pelayanan yang berkelanjutan dari stakeholder serta penajaman dan penyempurnaan fungsi Treasury di masa yang akan datang. &ldquoKita harus dapat mengantisipasinya karena tantangan-tantangan tersebut berimplikasi pada penyempurnaan sistem dan peraturan yang ada, desain/perumusan dan peraturan baru di masa depan, peningkatan kompetensi SDM dan peningkatan sarana fisik,&rdquo papar beliau penuh semangat.

Mengangkat beberapa fakta dan data tentang jumlah pegawai yang pensiun pada saat ini dan tiga tahun ke depan, Herry Purnomo menyatakan perlu adanya usaha yang sistematis dalam melakukan suksesi dan regenerasi di tubuh DJPBN. Beliau menegaskan bahwa sudah ada upaya dan inisisasi yang dilakukan oleh organisasi untuk menjawab kebutuhan tersebut. Hanya saja, tambah beliau, hal ini tidak dapat dilakukan apabila tidak di dukung oleh jajaran pimpinan dalam meningkatkan kompetensi diri para pejabat dan bawahannya.

Lebih jauh Dirjen Perbendaharaan menggali mengenai pentingnya seorang Kepala Kantor dalam melakukan perbaikan dan pengembangan potensi diri untuk mempersiapkan dirinya menjabat posisi yang lebih tinggi lagi menjawab kebutuhan formasi kepegawaian DJPBN. &ldquoHal ini tidak dapat dilakukan apabila kita tidak mengetahui apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan diri sendiri, baik dari sisi soft maupun hard skill,&rdquo ujar beliau. &ldquoSedangkan Kepala Kantor juga seharusnya dapat melakukan proses kaderisasi secara mandiri dengan cara meningkatkan kemampuan bawahannya, baik dengan cara melakukan program pengembangan serta pemberian motivasi untuk bawahan.

Menggali lebih jauh mengenai kemampuan dalam bidang hard skill, Herry Purnomo mengatakan, &ldquoSeorang pejabat di DJPBN seharusnya tidak hanya menguasai tupoksi Ditjen Perbendaharaan, tetapi juga memahami apa saja yang menjadi isu-isu strategis yang ada di organisasi ini,&rdquo papar beliau. Kemudian, beliau menjelaskan mengenai isu-isu yang menjadi bahan diskusi terhangat seperti peningkatan daya serap APBN, sistem akuntansi pelaporan menuju Accrual Accounting, LKPP menuju WTP, penyempurnaan format PK-BLU, penajaman fungsi BUN dan penerapan anggaran berbasis kinerja.

Sedangkan dalam pengembangan diri dalam hal soft skill, Dirjen Perbendaharaan menguraikan pentingnya penajaman keKuatan dan mengatasi kelemahan diri agar dapat membangun kepercayaan diri dalam berjuang mendapatkan posisi jabatan yang lebih tinggi. Lebih lanjut beliau menjelaskan pentingnya para pejabat eselon III untuk mengukuhkan kompetensi inti yang mereka miliki seperti in-depth problem solving and analysis, managing others, planning and organizing dan meeting leadership. Tanpa membatasi cara pandang ke depan, beliau juga memberikan gambaran mengenai kompetensi inti apa saja yang harus dimiliki seorang pejabat eselon III untuk menjabat sebagai pejabat eselon II. &ldquoSeorang pejabat eselon II harus memiliki kemampuan melihat dan membayangkan pengembangan organisasi ke depan (visioning), selalu mengusahakan perubahan organisasi ke arah yang lebih baik (championing change), menganalisa/mengatasi permasalahan dalam pekerjaan (in-depth problem solving and analysis), dan kemampuan manajerial (managing others).

Mengakhiri pembekalannya, Dirjen Perbendaharaan meminta para peserta yang datang pada saat itu untuk menghindari tipe pemimpin yang berkarakter campers, yang merasa nyaman dengan kondisinya saat ini sehingga membatasi pola berpikir maju dan tidak mau berubah. Beliau pun berharap agar para peserta dapat langsung bekerja dengan baik sepulangnya dari Diklatpim III ini. &ldquoKetika pulang nanti jangan terus membayangkan nikmatnya Diklat di Magelang yah, langsung kembali dan bekerja di dunia nyata,&rdquo canda beliau disambut gelak tawa para peserta.

Setelah memberikan pembekalan, Dirjen Perbendaharaan menyempatkan diri untuk meninjau sejenak KPPN Semarang I dan KPPN Semarang II.

Oleh: Tonny &ndash Media Center, Ditjen Perbendaharaan

 

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

 

 

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

 

Search

Kantor Wilayah Provinsi, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) 

(Daftar Kantor Vertikal DJPb Selengkapnya ..)