Pengarahan Dirjen Perbendaharaan kepada Pejabat Eselon II
Jakarta, perbendaharaan.go.id &ndash Sesaat setelah pelantikan pejabat eselon II lingkup Kementerian Keuangan, Direktur Jenderal Perbendaharaan (DJPBN), Herry Purnomo mengadakan pertemuan terbatas bersama para pejabat eselon II yang dilantik di Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan, Selasa (12/10).
Didampingi oleh para pejabat eselon II Kantor Pusat, Herry Purnomo, mutasi kali ini dilakukan sebagai upaya penyegaran posisi pejabat eselon II lingkup Ditjen Perbendaharaan. Pejabat yang mendapat penugasan baru merupakan pejabat yang sebelumnya juga menduduki jabatan eselon II, sehingga tidak ada pejabat yang promosi. Dalam kesempatan ini beliau juga mengucapkan penghargaan dan rasa terima kasih kepada para pejabat atas kinerja dan dedikasi yang diberikan selama ini.
Dalam daftar mutasi, terdapat seorang pejabat eselon II yang harus meninggalkan Ditjen Perbendaharaan dengan amanah baru sebagai Kepala Biro umum Sekretariat Jenderal Kemenkeu, yaitu Bambang Isnaeni Gunarto, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Sistem Perbendaharaan. &ldquoSaya kira ini satu penugasan yang sangat prestisius, bahwa kembali teman-teman di Ditjen Perbendaharaan dipakai di lingkungan Sekretariat Jenderal,&rdquo ujar Dirjen PBN.
Sebaliknya, Agah Sugana merupakan satu-satunya pejabat eselon II yang kembali ke &ldquopangkuan&rdquo Ditjen Perbendaharaan. Digantikan oleh Pak BIG, panggilan akrab Bambang Isnaeni Gunarto, sebagai Kepala Biro Umum, Setjen Kemenkeu, Agah mendapatkan penugasan baru sebagai Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTB.
Selain itu, dalam menghadapi akhir tahun anggaran, Dirjen Perbendaharaan berpesan agar langkah-langkah akhir tahun dapat dicermati dengan baik. Beliau juga berharap bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan Direktorat Pelaksanaan Anggaran mendapat dukungan seluruh pihak. Sejauh ini, Direktorat Pelaksanaan Anggaran telah mendahului dengan kajian pada tiga Kanwil untuk memberikan gambaran mengenai realisasi APBN sampai saat ini. Beliau meminta kegiatan-kegiatan tersebut didukung dengan langkah-langkah antisipatif terhadap penyerapan anggaan rendah dapat dipersiapkan.
Masih terkait langkah-langkah akhir tahun, Herry Purnomo mengingatkan kembali pentingnya penyusunan laporan keuangan pada tingkat satuan kerja. &ldquoLaporan keuangan menjadi tantangan tersendiri. Walaupun sudah tidak disclaimer tahun 2009, tapi kalau kita tidak berusaha, jangan-jangan melorot lagi,&rdquo pesan Herry.
Upaya perbaikan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) menjadikan KPPN sebagai ujung tombak bagi kualitas laporan keuangan kementerian/lembaga. Rekonsiliasi menjadi salah satu alat verifikasi yang turut serta menunjang perbaikan LKPP. &ldquoKalau data di KPPN itu sudah bagus, maka akan menghasilkan LK/KL yang bagus, dan tentunya LKPP juga akan bagus,&rdquo pesan beliau.
Direktur Jenderal Perbendaharaan juga menekankan agar tetap menjaga komitmen reformasi birokrasi yang sudah berjalan dengan baik. &ldquoKita tetap komitmen, pelayanan di KPPN, pelayanan di Kanwil, tetap dijaga, pelayanan yang transparan dan tanpa pungutan,&rdquo sambung Herry Purnomo di hadapan para pejabat eselon II yang baru saja dilantik. &ldquoSekali-sekali Pak Badar (K.A. Badaruddin &ndashred) akan mengirim tim pengintip,&rdquo tambahnya lagi.
Menyinggung masalah menghadapi hari keuangan, Direktur Jenderal Perbendaharaan menyampaikan pesan dari Menteri Keuangan bahwa tahun ini akan diperingati dengan cara yang lain dari tahun-tahun sebelumnya. &ldquoPesan dari Pak Menteri, tahun ini kita akan mengisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Selain upacara tentunya dan jalan santai seperti biasa, Pak Menteri menginginkan kita mendengarkan keluhan-keluhan dari stakeholder, berkunjung ke kantor-kantor untuk mendengarkan apa keluhan mereka,&rdquo kata Herry Purnomo. &ldquoYang kedua, di samping masalah stakeholder, kita akan mengadakan penghijauan. Tidak hanya di kantor, tetapi juga di perumahan-perumahan. Nanti akan ada instruksi lebih lanjut mengenai hal ini dari Pak Menteri,&rdquo sambungnya.
Oleh : Novri H.S. Tanjung, Bambang Kismanto dan Tino A.P &ndash Media Center Perbendaharaan
