Liputan Soft Launching SPAN
Jakarta, perbendaharaan.go.id - Sekjen Kementerian Keuangan K. A. Badaruddin melakukan pemotongan nasi tumpeng sebagai simbol dari Soft Launching SPAN, Senin (19/8), di Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan. Setelah menjalani masa pengembangan selama lebih dari empat tahun, SPAN kini memasuki tahap awal implementasi, yaitu tahap awal induksi dengan proses uji coba (piloting process). Piloting process SPAN tersebut akan melibatkan unit Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta II, KPPN Jakarta VI, Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan yangmengelola Data Base Administrator (DBA), serta Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaa dan Ditjen Anggaran.
Dalam sambutan pembuka, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang TI, Bobby A.A. Nazief menyampaikan bahwa momentum ini dimaknai dengan dua hal. Hal pertama adalah keberhasilan Kementerian Keuangan dalam mewujudkan reformasi system. Hal kedua adalah kewajiban Kementerian Keuangan secara bersama untuk menjaga hasil ini sehingga betul-betul memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan bangsa dan negara.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama K. A. Badaruddin menyampaikan, &ldquosejak awal pengembangannya, SPAN dimaksudkan untuk menjadi alat utama dalam kebijakan fiskal sehingga kita dapat mengantisipasi berbagai tantangan perekonomian bangsa kedepan baik nasional, regional, bahkan global. APBN harus menjadi instrument kebijakan fiskal yang dapat diandalkan untuk itu dibutuhkan suatu core system yang kokoh dan terintegrasi. Hal itu penting jika kita mengharapkan terjaganya stabilitas fiskal. Prinspinya adalah data yang dibutuhkan harus akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan. Itulah target dari pengembangan SPAN.&rdquo
K. A. Badaruddin melanjutkan, bahwa hal penting berikutnya yang diharapkan dari SPAN adalah peningkatan sinergi antara kebijakan fiskal dengan kebijakan moneter, hal tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan koneksitas pengelolaan APBN dengan perbankan. Dari kalangan perbankan Kementerian Keuangan mengharapkan dapat mengoptimalkan dukungannya terhadap SPAN sehingga bukan hanya BI dan empat Bank Nasional saja yang terkoneksi dengan SPAN, bank-bank lainnya juga dapat terkoneksi dengan SPAN. Menurutnya, ini diyakini dapat menjadi stimulus yang cukup efektif untuk menggerakkan perekonomian.
Selain dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan, acara tersebut dihadiri juga oleh perwakilan Bank Dunia dan Vice President LG CNS sebagai konsultan. Dalam kesempatan tersebut K. A. Badaruddin menyampaikan, &ldquoKehadiran kita semua ditempat ini menjadi catatan penting dalam sejarah pengelolaan keuangan negara. Kita berkesempatan menjadi saksi soft launching SPAN yang merupakan buah reformasi penganggaran dan perbendaharaan negara.&rdquo
Oleh: Tim Media Center Ditjen Perbendaharaan
- Nasional
- Dilihat: 5678