Palembang, perbendaharaan.go.id - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Provinsi Sumatera Selatan; Badan Kebijakan Fiskal; dan Biro KLI Sekretariat Jenderal menyelegarakan Seminar Kebijakan Fiskal dan Ekonomi Terkini dengan tema utama yaitu Kinerja dan Tantangan Perekonomian Sumatera Selatan(22/04).
Seminar ini diikuti oleh tidak kurang dari 200 orang peserta yang berasal dari unsur Kementerian Keuangan, pemerintah daerah, akademisi, perbankan, dunia usaha dan mahasiswa di Provinsi Sumatera Selatan.
Seminar tersebut memberikan informasi terkini mengenai kondisi perekonomian, kebijakan-kebijakan pemerintah serta tantangan perekonomian yang dihadapi kedepan khususnya di Provinsi Sumatera Selatan. “seminar yang diselenggarakan kali kerdua ini merupakan sarana komunikasi dan diskusi antara Kementerian Keuangan sebagai regulator dengan para akademisi, pemerintah daerah, dunia usaha dan pihak-pihak terkait mengenai isu-isu strategis di Sumatera Selatan” kata Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan, Rina Robiati.
“Tahun 2015 ini relatif lebih berat daripada tahun-tahun sebelumnya dan perlu sinergi yang kuat dan dukungan dari semua pihak untuk kesuksesan program pemerintah” kata Euis Fatimah selaku Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan mewakili Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan. Dengan kerjasama Kementerian Keuangan dengan berbagai pihak maka tantangan-tantangan tersebut dapat dijawab dengan hasil yang memuaskan.
Seminar ini menghadirkan tiga pembicara yang dihadirkan, yaitu Rofyanto Kurniawan,P.hd sebagai Kepala Pusat Kebijakan APBN di Badan Kebijakan Fiskal. Beliau menyampaikan materi mengenai Perkembangan Perekonomian dan Fiskal Terkini. Kemudian Prof.Dr.Bernadette Robiani,M.Sc sebagai Ekonom Kementerian Keuangan di Provinsi Sumatera Selatan dan akademisi dari Universitas Sriwijaya yang menyampaikan materi mengenai kinerja perekonomian dan tantangan yang dihadapi Sumatera Selatan. Dan pembicara ketiga adalah Anwar Syahdat,S.H.M.E sebagai Kasubdit Dana Bagi Hasil Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Meramu seluruh diskusi dalam seminar tersebut sebagai moderator Prof.Dr.H.Taufiq S.E.,M.Si yang juga merupakan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya dan Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan.
Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi yang mempunyai prospek perekonomian yang kondusif dan menantang untuk lebih dikembangkan. Hal ini terlihat dari Gini ratio yang berada di kisaran 0,4-0,5, kemudian kondisi ketenagakerjaan yang sampai dengan bulan Agustus 2014, pengangguran terbuka tercatat sebesar 4,44%, menurun dari sebelumnya 5,33% di Februari 2013. Pendapatan Asli Daerah juga terus meningkat dengan komponen utama dari pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor. Rasio SILPA terhadap anggaran belanja berada di bawah 5%, lebih rendah dibandingkan dengan nasional sebesar 7,9%. Secara keseluruhan, pada tahun 2014 lalu, pendapatan pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan meningkat sebesar 19,57% dan belanja meningkat sebesar 15,85%.
Tantangan perekonomian Provinsi Sumatera Selatan ke depan adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang pada tahun 2014 lalu sebesar 4,6%, dibawah laju pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02%. Tantangan kedua adalah pada saat ini Provinsi Sumatera Selatan masih bertumpu pada sektor primer yang berbasis sumber daya alam yang tidak terbarukan yang rentan terhadap fluktuasi harga komoditas. Ketiga, menekan laju inflasi yang pada saat ini lebih tinggi dari laju inflasi nasional. Keempat, program hilirisasi yang masih belum berjalan. Dalam hal ini, tidak hanya mengandalkan government expenditure saja namun juga peran swasta diperlukan. Tantangan kelima adalah bagaimana agar Sumatera Selatan dapat menekan ketergantungan terhadap dana transfer dari pemerintah pusat. Kelima tantangan ini hendaknya menjadi perhatian semua pihak terkait agar visi pembangunan Provinsi Sumatera Selatan 2013-2018 yaitu “Sumatera Selatan Sejahtera, lebih maju dan berdaya saing internasional” dapat tercapai.
Oleh : Kontributor Kanwil Ditjen Perbenndaharaan Prov. Sumatera Selatan