Kata-kata paling tepat untuk menggambarkan kinerja #APBNKiTa tahun 2023 adalah “ahead the curve” – capaiannya jauh lebih cepat dari yang diprakirakan, di saat yang bersamaan APBN juga mampu melindungi masyarakat dan perekonomian serta menyehatkan kondisi APBN sendiri.
Postur realisasi sementara #APBNKiTa tahun 2023:
-Pendapatan negara: Rp2.774,3 T (112,6% dari target UU APBN; 105,2% target Perpres 75/2023). Penerimaan perpajakan tumbuh positif 5,9% yoy seiring pemulihan ekonomi dan reformasi perpajakan serta berhasil melampaui target selama 3 tahun berturut-turut dengan Tax ratio 10,2% PDB.
-Belanja negara: Rp3.121,9 T (102% dari target UU APBN; 100,2% target Perpres 75/2023). Belanja negara yang meningkat ~tetap dimanfaatkan untuk mendukung berbagai program prioritas nasional (stunting, kemiskinan ekstrem, mitigasi El Nino, pemilu, IKN, PSN).
-Keseimbangan primer surplus Rp92,2 T – surplus pertama sejak surplus keseimbangan primer terakhir kali tahun 2011.
-Defisit APBN Rp347,6 T (1,65% terhadap PDB) – jauh lebih rendah dibandingkan batas defisit UU APBN: 2,84% maupun perpres 75/2023: 2,27%. Konsolidasi fiskal yang cepat dan konsisten tak hanya mencerminkan pengelolaan fiskal yang membaik, tetapi juga meningkatkan kredibilitas dari #APBNKiTa.
Berbagai risiko global yang diprediksi pada awal perancangan APBN 2023 memang terjadi – geopolitik, inflasi dan suku bunga tinggi, disrupsi rantai pasok, dsb- tetapi APBN tetap kita jaga dan disehatkan sehingga mampu melindungi dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Ini adalah capaian APBN yang luar biasa dan menjadi modal yang baik untuk kita memasuki tahun 2024 yang tentu juga akan diwarnai dengan berbagai tantangan baru.
Dari Konferensi Pers #APBNKiTa Edisi Januari
Jakarta, 2 Januari 2024