Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) menjalankan fungsi treasury yang berperan penting dalam memastikan agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selaku instrumen fiskal dapat dilaksanakan secara optimal dan berdampak bagi perekonomian dan pembangunan. Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti saat menjadi narasumber dalam kegiatan Secondment Kompetensi Teknis dalam rangka Pengembangan Talenta Tahun 2024 di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (07/05). 

“DJPb menjadi hub untuk seluruh data dan informasi mulai penerimaan baik pajak maupun bea cukai, belanja pusat dan daerah, pembiayaan utang dan investasi, sampai dengan data supplier yang merupakan bagian dari fungsi budget execution. Dari fungsi cash management, DJPb bertugas untuk mengelola aliran kas penerimaan dan pengeluaran, memastikan belanja dan pengeluaran negara tepat waktu dan tepat jumlah, melakukan optimalisasi kas, serta meminimalisasi cash mismatch yang menyebabkan idle cash. Selanjutnya adalah pencatatan dan pelaporan pertanggungjawaban APBN dan fungsi Special Mission melalui Badan Layanan Umum (BLU),” jelas Dirjen Perbendaharaan dalam kegiatan yang diikuti oleh para pejabat administrator Kementerian Keuangan ini.

Di samping itu, Dirjen Perbendaharaan berbagi strategi dalam membangun organisasi yang kuat yaitu sinergi antarunit, penguatan melalui integrasi dan delivering program, serta manajerial yang baik. Kegiatan Secondment Kompetensi Teknis diselenggarakan oleh Biro Sumber Daya Manusia Kementerian Keuangan untuk meningkatkan eksposur, memperkaya pengalaman dan kompetensi teknis yang bersifat lintas fungsi, serta menguatkan sinergi/kolaborasi antar-talent. [LRN]