Berita Nasional

(Seputar Ditjen Perbendaharaan)

Treasury Writers Festival 2013 Himpun Penulis Berbakat Ditjen Perbendaharaan

Liputan Treasury Writers Festival 2013
Bandung, perbendaharaan.go.id -
Treasury Writers Festival 2013 baru saja dihelat pada tanggal 25 s.d. 29 November 2013, di Imah Seniman, Lembang-Bandung. Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan Lomba Unjuk Kisah Nusantara (Lukisan) yang mempertemukan lima belas nominator untuk saling berinteraksi dalam sebuah gelaran literasi. Acara ini didesain tidak seperti layaknya sebuah kompetisi, melainkan dikemas secara casual, kental seni dan mengajak untuk kembali asyik masyuk dengan alam. Peserta melebur dengan panitia/juri tanpa sekat superior-inferior, pengisi acara setiap sesinya diperankan oleh peserta dengan tujuan untuk mengajak keterlibatan sesama, karena sejatinya festival ini milik bersama. &ldquoBila kegiatan ini dianggap hura-hura, Saya yang akan berada di depan menjelaskannya&rdquo, ujar Sesditjen Perbendaharaan Tata Suntara.

Ngariung Mungpulung atau berkumpul bersama adalah sesi introduksi profil setiap nominator, presentasi karya tulis yang dikirimkan dan proses kreatifnya, serta berbagi segala hal tentang dunia tulis menulis. Hari itu gemericik hujan membasahi danau, bunga dan bebatuan bergua di area pendopo pemancingan yang menjadi latarnya, begitu romantis. Hari itu alam seakan menjawab kenyamanan artifisial yang ditawarkan oleh hotel-hotel berbintang. Saat matahari berselimut dan bulan menampakan ke(tidak)perawanannya, film Linimassa 2 diputar dan dilanjut dengan talkshow bertema keep blogging.

okHari berikutnya, dilakukan bedah buku &ldquoDua tangis dan Ribua Tawa&rdquo, sebuah kumpulan CEO notes Dahlan Iskan sewaktu menjabat sebagai Dirut PLN. Pada sesi ini, dikupas figur Menneg BUMN ini tanpa muatan politis, melainkan menampilkan cara beliau mengkomunikasikan setiap kebijakan, fakta di lapangan berdasarkan kunjungan kerja. Dahlan juga mengajak pegawai setiap lini untuk mencari solusi bersama dari permasalahan-permasalahan dalam sebuah tulisan dengan gaya bertutur yang khas, tanpa terkesan memerintah, apalagi khotbah. Di sesi ini pula air mata Tata Suntara mengalir sewaktu memberikan sambutan, beliau teringat memori indah saat bertugas di salah satu daerah dengan selaksa kenangan bersama keluarganya.

Pertunjukan petang di Saung Angklung Udjo memberikan atmosfer berbeda. Wayang golek, helaran, tari topeng, angklung arumba, angklung toel dan tentunya angklung interaktif yang mengajak penonton memainkan angklung bersama dengan panduan instruktur, membuat kita faham menginterpretasi filosofi angklung. Harmoni lagu daerah, nasional dan asing pun mengalun dari alat musik bambu sederhana ini, layaknya sebuah orkestra klasik bercita rasa tinggi. World Intangible Heritage dari UNESCO memang layak disandang dan sepatutnya kita lestarikan.

Sesi writing clinic merupakan kesempatan berharga bagi nominator untuk mendapatkan pengetahuan dan pencerahan dalam meningkatkan keterampilan menulis. Pada sesi ini narasumber memberikan materi menulis kreatif dengan membangkitkan fungsi otak kanan, menemukan AHA moment, cara menulis deskriptif, bermetafora, dan lain sebagainya.

Pembacaan puisi, lagu daerah dan aksi teatrikal/drama para nominator mewarnai malam pentas seni dan pengumuman pemenang Lukisan. Pada aksi teatrikal/drama yang mengetengahkan tema hitam-putih dibuka dengan keluarnya pemeran utama, Puguh Hermawan, dari sarung sebagai simbolisasi lahirnya manusia dari rahim sang bunda. Setelah mendapat cahaya (kehidupan), pemeran utama silih berganti diajak kebaikan oleh pemeran berbusana putih dan dibujuk rayu keburukan oleh pemeran berbusana hitam. Setiap manusia pastinya dihadapkan dengan dilema dalam memilih hitam-putih di setiap fase hidupnya. Standing ovation dari beberapa pasang mata yang menyaksikan aksi seni singkat namun sangat mengagumkan ini, walaupun tak ada dialog atau aksi pengocok perut.

Sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) sederhana, pada malam itu para nominator mendonasikan buku bermuatan pendidikan dan konten yang mendidik kepada gerakan @bukuntukpapua.

Penggalan kalimat indah karya Lukisan dibacakan bergiliran oleh Harry Surjadi (juri profesional), Tata Suntara (Sesditjen Perbendaharaan), Joko Wihantoro (Kepala Kanwil Ditjen Prov. Jabar) dan Teguh Dwi Nugroho (Kabag Administasi Kepegawaian). Pada akhirnya, Abd. Gafur (KPPN Makassar II/KPPN Kendari), Komang Ayu Kumaradewi (KPPN Jakarta IV/Dit. APK), Pringadi Abdi Surya (KPPN Sumbawa Besar), Puguh Hermawan (KPPN Ruteng/Dit. PA) dinobatkan sebagai empat penulis terbaik Lukisan 2013. Selanjutnya mereka diberikan tanggung jawab untuk menyusun buku Antologi Insan Perbendaharaan yang bergenre fiksi berdasarkan cerita nyata pegawai Ditjen Perbendaharaan dengan orientasi industri buku nasional. Para nominator lainnya juga akan diberikan tanggung jawab menyusun buku serupa dengan orientasi pembaca internal Ditjen Perbendaharaan.

Oleh: Ahmad Nurholis &ndash Bagian Administrasi Kepegawaian

 

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

 

 

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

 

Search

Kantor Wilayah Provinsi, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) 

(Daftar Kantor Vertikal DJPb Selengkapnya ..)