- Nasional
- Dilihat: 3720
Akuntansi Berbasis Akrual Sebagai Bentuk Reformasi Dibidang Pelaporan Keuangan
Jakarta, perbendaharaan.go.id - meningkatan kesiapan Kanwil Ditjen Perbendaharaan dalam penyusunan laporan Stastik Keuangan Pemerintah tingkat wilayah diselengarakan knowledge sharing dalam bentuk lokakarya (11/11) yang menghadirkan narasumber dari GFS Expert dari Government Partnership Fund (GPF) dan Bank Indonesia. &ldquoLokakarya ini untuk memperkenalkan konsep dan praktik penerapan statistik keuangan pemerintah di Indonesia &rdquo kata Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Yuniar Yanuar Rasyid pada pidato laporan kegiatan lokakarya..
krisis ekonomi yang terjadi di akhir dekade 1990 - 2000, yang telah menjadi salah satu pemicu bergulirnya reformasi keuangan negara di bidang penganggaran sampai pelaporan keuangan. Reformasi penganggaran dimulai sejak tahun 2001, dengan adanya perubahan prinsip, format dan struktur APBN. Format dan struktur APBN berubah dari T-Account menjadi I-Account (bentuk staffel). Dengan perubahan tersebut, informasi keuangan pemerintah yang disajikan dalam APBN dapat lebih mencerminkan makna ekonomi, di samping mempermudah analisis ekonomi kebijakan fiskal serta pengaruhnyaterhadap sektor-sektor perekonomian lainnya.
Salah satu acuan yang digunakan dalam perubahan struktur dan format APBN tersebut adalah Statistik Keuangan Pemerintah, yang pada saat itu diatur dengan Government Finance Statistics (GFS) Manual Tahun 1986. GFS Manual Tahun 1986 tersebut kemudian digantikan dengan GFS Manual Tahun 2001, yang kebetulan diterbitkan bersamaan dengan bergulirnya reformasi bidang penganggaran di Indonesia.
Reformasi di bidang pelaporan keuangan mempunyai fokus mewujudkan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel. Dimulai dari diterbitkannya PP No. 24 Tahun 2005 yang mengatur mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis Kas Menuju Akrual, sampai akhirnya Pemerintah menerbitkan PP No 71 Tahun 2010 yang dalam lampiran I mengatur mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis Akrual. &ldquoPenerapan akuntansi berbasis akrual juga diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih transparan mengenai biaya pemerintah dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang lebih komprehensif &ldquo kata Dirjen Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono.
Oleh : Tim Media Center Ditjen Perbendaharaan