
Kendari, Agustus 2024. Pertumbuhan ekonomi regional Sulawesi Tenggara pada triwulan II-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,54% (y-oy). Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2024 mencapai Rp46,22 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp27,77 triliun. Kondisi harga-harga barang tetap terjaga dengan inflasi di angka 1,73% (y-o-y), didorong oleh kenaikan indeks kelompok pengeluaran yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga;kelompok kesehatan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran; serta kelompon perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Perkembangan APBN regional Sulawesi Tenggara s.d 31 Juli 2024 memberikan catatan yang bagus karena belanja negara tumbuh positif sebesar 5,74%, namun perlu perhatian karena pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 3,25% (y-oy). Meskipun demikian, capaian ini akan terus didorong dan dioptimalkan untuk mendukung peran APBN bagi masyarakat. Realisasi pendapatan negara mencapai Rp2.284,49 miliar atau 40,67% dari target pendapatan 2024. Sedangkan realisasi belanja negara mencapai Rp14.287,47 miliar atau 53,65% dari pagu APBN.
PENDAPATAN NEGARA
Penerimaan Perpajakan
Realisasi penerimaan perpajakan di wilayah Sulawesi Tenggara s.d 31 Juli 2024 mencapai Rp1.807,00 miliar (35,82% target) dengan rincian penerimaan pajak sebesar Rp1.698,36 miliar dan penerimaan yang berasal dari kepabeanan dan cukai sebesar Rp108,64 miliar. Realisasi penerimaan pajak mengalami penurunan sebesar atau Rp83,44 miliar atau -4,68% (y-o-y). Sedangkan penerimaan kepabeanan dan cukai mengalami pertumbuhan positif yang cukup signifikan sebesar Rp34,28 miliar atau 46,10% (y-oy).
Penerimaan pajak Sulawesi Tenggara s.d 31 Juli 2024, didominasi oleh Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 62,90% dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 33,74%, sisanya adalah Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Pajak Lainnya. Proporsi PPh yang cukup besar, menjadikan pertumbuhan pajak secara keseluruhan tetap terjaga. PPN dan PBB mengalami pertumbuhan negatif yang disebabkan oleh tingginya jumlah restitusi pajak dan penurunan aktivitas operasi wajib pajak (WP) di sektor pertambangan dan penggalian akibat belum terbitnya Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) atas WP tambang.
Penerimaan kepabeanan dan cukai s.d 31 Juli 2024, disumbang oleh bea masuk sebesar Rp111,06 miliar dengan pertumbuhan sebesar 49,35% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau tumbuh sebesar Rp36,70 miliar. Bea keluar yang telah terealisasi s.d. periode ini sebesar Rp2,42 miliar. Sedangkan penerimaan cukai telah terealisasi sebesar Rp2,23 miliar.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan 31 Juli 2024, penerimaan PNBP di Sulawesi Tenggara mencapai Rp477,49 miliar (83,46% pagu) dan mengalami kontraksi sebesar 5,48% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau sebesar Rp27,66 miliar. Penerimaan ini terdiri dari penerimaan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp178,13 miliar dan penerimaan PNBP lainnya sebesar Rp299,36 miliar. Beberapa PNBP yang telah diterima pada bulan Juli 2024 antara lain berasal dari: pendapatan jasa transportasi, pendapatan pelayanan kepolisian, pendapatan pendidikan, pendapatan pelayanan & administrasi hukum, dan pendapatan jasa agraria.
BELANJA NEGARA
Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di wilayah Sulawesi Tenggara sampai dengan 31 Juli 2024 mencapai Rp4.169,88 miliar atau 51,73% dari pagu APBN. Realisasi Belanja tersebut meliputi Belanja Pegawai sebesar Rp1.757,16 miliar (67,09% dari pagu APBN), Belanja Barang sebesar Rp1.737,64 miliar (45,84% dari pagu APBN), Belanja Modal sebesar Rp670,40 miliar (40,83% dari pagu APBN), Belanja Hibah yang belum terealisasi dan Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp4,67 miliar (51,54% dari pagu APBN).
Transfer ke Daerah (TKD)
Penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD) sampai dengan 31 Juli 2024 mencapai Rp10.119,37 miliar (54,49%). Belanja Transfer ke Daerah wilayah Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan sebesar 8,36% atau Rp780,52 miliar dibandingkan realisasi tahun 2023. Peningkatan ini didukung oleh tumbuhnya realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp971,12 miliar (18,23% dari pagu 2024) dan Dana Desa yang tumbuh sebesar Rp210,02 miliar (23,62% dari pagu 2024).
Secara keseluruhan, capaian APBN Regional Sulawesi Tenggara s.d 31 Juli 2024 telah terlaksana dengan baik. Pendapatan negara terakselerasi didukung kenaikan hampir seluruh komponen. Belanja negara yang tumbuh positif akan terus didorong agar pertumbuhan ekonomi regional dapat terakselerasi melalui APBN yang dikelola dengan penuh kehati-hatian. Sehingga pelaksanaan APBN regional yang baik akan memberikan dampak yang lebih besar kepada sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Mengawal APBN, Indonesia Maju
Bidang PPA II
Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
|
(0401) 3127191
Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
|