Pada hari Selasa, tanggal 23 Juli 2019, sekitar pukul 15.00 WIB, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II mendapat kunjungan kerja dari Resident Advisor US Treasury OTA (Office Treasury Assistance) pada Ditjen Perbendaharaan c.q. Direktorat Pengelolaan Kas Negara (PKN), Guillermo Tello, yang diterima dan disambut oleh Kepala KPPN Jakarta II, Hari Winarno, Kepala Seksi Pecairan Dana, Widarto Susilo beserta jajaran.
Kedatangan beliau yang didampingi staf dari Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan ini antara lain untuk mengetahui lebih lanjut tentang proses bisnis aplikasi SAKTI (Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi) yang terkait proses Pencairan Dana, mulai 1. Konversi dari penerimaan Arsip Data Komputer (ADK) dan SPM di front office, selanjutnya, 2. Supplier ADK dan SPM yang telah dikonversi akan diterima oleh Validator Supplier, dan selanjutnya Approver Supplier akan menyetujui Supplier yang diterima lalu SPM akan didistribusikan kepada Validator by system, 3. Validator Tagihan, akan memeriksa kebenaran dan kelengkapan SPM serta kesesuaiannya baik secara substantif maupun formal dengan lampiran SPM tersebut 4. Reviewer Tagihan melakukan pengecekan ulang SPM 5. Approver Tagihan berwenang menyetujui SPM yang telah diterimanya dan menolak SPM apabila Reviewer menemukan kesalahan dengan memberikan catatan penolakan SPM.
Pada kunjungan ke KPPN Jakarta II ini, beliau yang merupakan US Treasury Resident Advisor at U.S. Department of the Treasury untuk membantu meningkatkan kualitas pengelolaan kas Indonesia ini, ingin mengetahui dan juga menanyakan terkait empat system aplikasi yang diterapkan pada KPPN Jakarta II yang meliputi : Akses Langsung, e-SPM, SPM konversi, dan SAKTI. Dari keempat aplikasi tersebut mana yang lebih aman dan lebih mudah, menurut penjelasan KPPN Jakarta II, semua aplikasi tersebut aman dan mudah diimplementasikan namun masih terdapat kelebihan dan kekurangannya. Keempat aplikasi yang diterapkan di kantor KPPN Jakarta II dibuat secara elektronik karena lebih mudah dan cepat dibandingakan secara konversi karena satker tidak perlu mengirimkan hardcopy dan mengantri. Kemudahan dalam aplikasi tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja kantor dalam memberikan pelayanan yang terbaik.
Pada kesempatan kunjungan ini pula beliau menanyakan proses Pertanggung Jawaban (LPJ) dan Rekonsiliasi baik KPPN sebagai Satker maupun KPPN sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) dengan menggunakan Aplikasi SAKTI
Aplikasi SAKTI adalah aplikasi yang dibangun guna mendukung pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) pada tingkat Instansi dalam hal pengelolaan anggaran, komitmen, pembayaran, bendahara, persediaan, aset tetap, general ledger, dan pelaporan, dengan memanfaatkan sumber daya dan teknologi informasi.
Perbedaan aplikasi SAKTI dengan aplikasi satker sebelumnya adalah menggunakan satu database terpusat, memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dengan adanya proses enkripsi/dekripsi Arsip Data Komputer (ADK), dapat di-install di beberapa operating system (misal Windows, Linux), Lebih mudah digunakan (user friendly), dapat dijalankan dalam spesifikasi PC/Laptop yang minimum; kinerja aplikasi yang lebih konsisten. Kunjungan Resident Advisor US Treasury OTA (Office Treasury Assistance) pada Ditjen Perbendaharaan kesempatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sharing informasi dengan Ditjen Perbendaharaan dan KPPN Jakarta II untuk menggembangkan inovasi baru dalam perkembangan teknologi informasi saat ini.