Selasa (20/5) malam, tim Kemenkeu Banda Aceh melangsungkan laga sepakbola persahabatan melawan tim Pemko Banda Aceh di Stadion H. Dimurthala, Lampineung, Kota Banda Aceh (kandang Persiraja). Tim Kemenkeu Banda Aceh sendiri merupakan gabungan dari para pegawai yang bertugas di instansi Kemenkeu di wilayah Kota Banda Aceh (Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Aceh, KPPN Banda Aceh, Ditjen Kekayaan Negara, Ditjen Pajak, dan GKN Banda Aceh).
Selepas shalat Isya, kick off babak pertama dimulai. Tim Pemko Banda Aceh yang mengenakan jersey berwarna jingga langsung mengambil inisiatif serangan. Tim Kemenkeu yang mengenakan jersey warna biru hanya bisa membalas sesekali melalui serangan balik dari sektor sayap. Namun dominasi permainan tetap dipegang oleh Pemko Banda Aceh yang memborbardir trio pemain belakang Kemenkeu yang dikawal oleh Pramadhi, Danang, dan Cecen (KPPN). Serangan demi serangan dilancarkan Pemko Banda Aceh dari segala penjuru lapangan, hingga akhirnya sebuah serangan yang berawal dari sektor kanan pertahanan Kemenkeu, pemain sayap kiri Pemko Banda Aceh berhasil mengirimkan sebuah umpan silang ke kotak penalti Kemenkeu. Bola crossing disundul penyerang ke arah tiang jauh dan gagal diraih penjaga gawang. Skor berubah 1-0.
Setelah tertinggal, Kemenkeu mencoba bermain lebih agresif melalui umpan-umpan terobosan ke jantung pertahanan Pemko Banda Aceh. Berawal dari akselerasi Zakaria 'Jek' (KPPN) melalui sektor kanan pertahanan Pemko Banda Aceh, bola digiring memasuki kotak penalti dan memaksa lawan menjatuhkannya di kotak terlarang. Kesempatan ini tak disia-siakan oleh Sofian (Pajak) yang berhasil menyamakan kedudukan melalui titik putih. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum. Masa istirahat dimanfaatkan para pemain dan official tim dari kedua kesebelasan untuk mengisi ulang tenaga dan meracik strategi menghadapi pertandingan di babak kedua.
Di babak kedua, Kemenkeu melakukan penyegaran dengan memasukkan beberapa pemain baru. Masuknya tenaga-tenaga baru berhasil memberikan dampak positif. Kemenkeu ganti mendominasi permainan. Serangan-serangan tetap dibangun dengan memanfaatkan lebar lapangan. Sektor kiri yang menjadi titik kelemahan Pemko Banda Aceh menjadi bulan-bulanan penyerang sayap Kemenkeu. Beberapa peluang didapatkan dari sektor ini, namun sayang, umpan-umpan silang gagal dimanfaatkan menjadi gol oleh Bakhtaruddin (Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Aceh) yang bermain sebagai ujung tombak tunggal. Pemko Banda Aceh kali ini hanya bisa membalas melalui serangan balik sporadis yang relatif mudah dipatahkan oleh para gelandang maupun trio pemain belakang Kemenkeu.
Sektor kiri pertahanan benar-benar menjadi kelemahan Pemko Banda Aceh malam itu, dari situ pula serangan yang dibangun Kemenkeu berbuah menjadi gol oleh Taufik (Pajak) dan merubah skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Kemenkeu. Beberapa menit kemudian, Zakaria 'Jek' memperoleh peluang dari sektor yang sama, namun sayang tendangannya masih mengenai tiang gawang. Pun demikian dengan eksekusi tendangan bebasnya yang didapat beberapa menit kemudian, masih mampu diselamatkan oleh penjaga gawang Pemko Banda Aceh. 'Jek' akhirnya berhasil membukukan gol melalui open play dan menambah keunggulan Kemenkeu menjadi 3-1. Menjelang pertandingan berakhir, Kemenkeu memperlebar jurang keunggulan melalui Imam (GKN) dan menutup pertandingan dengan skor 4-1.
Setelah wasit meniup peluit panjang, para pemain saling berjabat tangan sebagai wujud respect dan saling berterima kasih. Semoga pertandingan ini semakin meningkatkan semangat sportifitas dan mempererat hubungan kedua instansi secara profesional.
