"Tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan." (adagium; Cicero)
Dalam rangka menyambut Hari Oeang ke-69, KPPN Banda Aceh mengadakan acara Corner Day Transformasi Kelembagaan pada hari Selasa (29/9) selepas jam kerja, bertempat di ruang lobi KPPN Banda Aceh. Acara ini diikuti oleh seluruh pejabat dan pegawai KPPN Banda Aceh. Acara yang dikemas dalam bentuk obrolan, diskusi ringan (sharing session), dan transfer knowledge ini membahas mengenai seluk-beluk Transformasi Kelembagaan Ditjen Perbendaharaan.
Acara dibuka oleh Kepala KPPN Banda Aceh, Ahmad Fauzi, yang mempresentasikan tentang inti program Transformasi Kelembagaan, yaitu 4 (empat) fungsi yang dijalankan Ditjen Perbendaharaan, yaitu : 1) Fungsi Disbursement and Receipt; 2) Fungsi Liquidity Management; 3) Fungsi Accounting and Reporting; dan 4) Fungsi Special Mission. Masing-masing fungsi memiliki inisiatif utama dan strategis, serta kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan cetak biru Transformasi Kelembagaan yang dimulai tahun 2014 dan ditargetkan akan sepenuhnya dicapai pada tahun 2025 mendatang. Dalam kesempatan ini, Ahmad Fauzi yang juga merupakan Agent of Change menjelaskan mengenai pentingnya perubahan dan kesiapan menghadapi segala tantangannya. Perubahan yang dilakukan Ditjen Perbendaharaan antara lain melalui peningkatan kualitas organisasi, perbaikan proses bisnis, modernisasi kebijakan, manajemen sumber daya manusia, serta perbaikan tata kelola dan kualitas pelayanan ke arah modernisasi dan otomasi pada 4 fungsi di atas. Pada tahun 2014, Ditjen Perbendaharaan berhasil meraih dan menjalankan 4 program unggulan (Quick Wins), yaitu : 1) Modul Penerimaan Negara Generasi ke-2 (MPN G2); 2) Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN); 3) Akuntansi berbasis akrual; dan 4) Treasury Dealing Room (TDR). Dalam kesempatan ini, Ahmad Fauzi tak lupa mengajak para pegawai KPPN Banda Aceh untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas sehingga di tahun ini, target Quick Wins 2015 -yang terdiri dari 12 (dua belas) program yang tercantum dalam Treasury Charter 2015- akan sepenuhnya terwujud.
Sesi selanjutnya giliran Duta Span Unit (DSU) KPPN Banda Aceh, Tyo Widayanto, yang menjelaskan lebih detil mengenai asal mula inisiasi Transformasi Kelembagaan dan program-program apa yang menjadi prioritas atau rencana Ditjen Perbendaharaan di masa mendatang, termasuk diantaranya mekanisme layanan terpadu antara KPPN dan KPKNL.
Di akhir sesi, DSU membagikan kertas kepada seluruh pegawai untuk diisi dengan harapan-harapan yang diinginkan terhadap Ditjen Perbendaharaan. Bermacam harapan dan bentuk semangat dituliskan tertuju pada Ditjen Perbendaharaan, dari harapan agar menjadi organisasi yang lebih baik dari segala aspek, termasuk dalam hal peningkatan kesejahteraan pegawai dan keinginan untuk bisa berkumpul kembali bersama keluarga.
Perubahan ke arah yang lebih baik tentunya harus didukung, karena bagaimanapun setiap pegawai pasti merasakan dan mengalami perubahan dalam organisasi, tinggal bagaimana beradaptasi dengan terus meningkatkan kapabilitas dan potensi diri untuk menjadi pegawai berdaya saing tinggi. Untuk itu, perubahan harus dimulai dari diri sendiri karena perubahan bukan tentang orang lain, melainkan tentang diri sendiri, PERUBAHAN ADALAH KITA.
Mari bersama mewujudkan visi Ditjen Perbendaharaan untuk menjadi pengelola perbendaharaan negara yang unggul di tingkat dunia. Salam Transformasi!
