Kamis (11/5), para pegawai dan pejabat KPPN Banda Aceh mengisi hari libur nasional dengan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kelestarian alam dan kemanusiaan, yaitu dengan melaksanakan kegiatan penanaman pohon bertajuk Satu Pegawai Satu Pohon yang merupakan bagian dari Program Go Green yang dicanangkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan. Kegiatan ini dilangsungkan di kawasan pantai Krueng Raya yang berada di Desa Meunasah Mon, Kabupaten Aceh Besar. Pohon yang dipilih berjenis cemara laut dan ketapang yang merupakan tanaman bakau. Tanaman jenis ini dipilih karena bisa tumbuh dengan baik di lingkungan pantai yang memiliki kadar garam tinggi dan berpasir.
Program Satu Pegawai Satu Pohon juga melibatkan masyarakat di sekitar lokasi penanaman. Hal ini sesuai dengan instruksi Menteri Keuangan agar kantor vertikal di daerah memiliki peran lebih besar dalam pembangunan daerah dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga lebih memberikan manfaat. Peran masyarakat sekitar adalah membuat kandang/pagar pengaman pohon dari hewan-hewan ternak, membantu penanaman pohon, serta perawatan pohon dalam jangka panjang. Kegiatan ini juga disambut dengan baik dan antusias oleh masyarakat setempat. Hal ini diungkapkan langsung oleh Keuchik(kepala desa) Desa Meunasah Mon, Sofyan Johan, "Sebagai Kepala Desa, saya sangat senang dengan kegiatan ini karena manfaatnya sangat besar. Pekerjaan masyarakat sekitar yang mayoritas nelayan bisa menggunakan pohon-pohon itu untuk berteduh. Selain itu bisa melindungi dari ombak pasang."
Desa Meunasah Mon sendiri dipilih sebagai lokasi penanaman pohon karena lokasinya yang langsung berbatasan dengan Pantai Krueng Raya. Karenanya, saat musibah tsunami tahun 2004 lalu, wilayah ini menjadi salah satu wilayah terparah dilanda ombak tsunami. Saat ini Desa Meunasah Mon memiliki sekitar 370-an kepala keluarga yang mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan, dengan hasil laut sebagai komoditas utama sekaligus produk unggulan. Selain itu, menurut Kepala KPPN Banda Aceh, Ahmad Fauzi, penanaman pohon di wilayah tersebut juga akan mengurangi dampak abrasi dan diharapkan bisa menjadi pusat ekosistem baru bagi makhluk hidup di sekitar pantai. "Penanaman pohon ini juga merupakan program penghijauan yang sangat berguna untuk melindungi kawasan laut, juga sebagai tempat istirahat nelayan sepulang melaut, sekaligus sebagai pendukung potensi wisata di kawasan pantai Krueng Raya Desa Meunasah Mon", tuturnya. Lebih lanjut, Ahmad Fauzi berharap program penanaman pohon ini akan terus berlangsung hingga masa-masa mendatang, bukan hanya dilaksanakan sekali saja. Demikian juga pohon-pohon yang telah ditanam, beliau berharap masyarakat sekitar dapat membantu merawatnya.
Selain penanaman Satu Pegawai Satu Pohon, KPPN Banda Aceh juga telah menjalankan program Go Green di lingkungan kantor, seperti melakukan penghematan ATK; mengurangi penggunaan kertas, termasuk menggantikan pengiriman surat melalui pos dengan cara mengirimkan surat-surat secara elektronik melalui email, media sosial, dan grup WhatsApp; konsumsi daya listrik yang lebih efisien, serta penghematan penggunaan air.
One Tree for All Hearts sendiri dipilih sebagai tagline kegiatan tersebut. Filosofinya adalah pohon yang ditanam memiliki beragam fungsi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, yaitu sebagai pelindung dari abrasi, ombak pasang, panas, dan yang paling utama adalah pohon-pohon memproduksi oksigen yang sangat berguna bagi jantung sebagai organ utama penopang kehidupan manusia. Kegiatan ini juga didasarkan atas semangat berbagi demi kemanusiaan. Bayangkan saja, jika satu pohon sangat bermanfaat, bagaimana jika kita menanam banyak pohon baru?! Ingatlah, alam semesta bukan warisan dari nenek moyang kita, melainkan titipan dari dan untuk generasi mendatang.
Untuk melihat versi video kegiatan One Tree for All Hearts di Youtube, silahkan klik di tautan berikut :
